g. Adaptasi Bisnis yang Fleksibel
Perusahaan yang berhasil beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan telah menunjukkan ketahanan dan inovasi. Mereka mengembangkan model bisnis baru, seperti layanan online, pengiriman, dan pendekatan berbasis digital, untuk menjangkau pelanggan dengan cara yang berbeda.Â
Adaptasi ini menjadi kunci bagi kelangsungan hidup perusahaan di tengah ketidakpastian.
Secara keseluruhan, pandemi COVID-19 telah menyebabkan perubahan yang mendalam dalam dunia kerja, dan efeknya kemungkinan akan terasa dalam jangka panjang. Individu dan perusahaan perlu beradaptasi dengan perubahan ini untuk membangun masa depan yang lebih resilien dan berkelanjutan.
Apakah Tagar #Desperate Efektif?Â
Menggunakan tagar #Desperate di platform seperti LinkedIn dapat menarik perhatian rekruter dan pengguna lainnya, namun efektivitasnya dalam mendapatkan pekerjaan yang nyata sangat dipertanyakan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa tagar ini lebih merupakan bentuk ekspresi kegelisahan daripada strategi pencarian kerja yang efektif:
1. Ekspresi Kegelisahan
 Tagar #Desperate sering kali digunakan oleh individu untuk menyampaikan rasa frustrasi, ketidakpastian, dan kecemasan yang mereka alami dalam mencari pekerjaan. Ini mencerminkan keadaan emosional mereka, tetapi tidak secara langsung menciptakan peluang kerja. Penggunaan tagar ini lebih mencerminkan kondisi psikologis daripada pendekatan strategis untuk mendapatkan pekerjaan.
2. Tidak Menjamin Visibilitas yang Relevan
Meskipun tagar ini dapat menarik perhatian, tidak ada jaminan bahwa rekruter yang melihatnya akan menanggapi atau mempertimbangkan pelamar tersebut. Rekruter biasanya mencari kandidat berdasarkan kualifikasi, pengalaman, dan keterampilan yang relevan, bukan hanya berdasarkan ketidakpastian atau kesedihan yang diungkapkan dalam sebuah tagar.
3. Fokus pada Positivitas