Keterlibatan perusahaan dalam proses pendidikan, seperti memberikan masukan tentang kurikulum atau menawarkan program pelatihan, masih terbatas. Jika industri lebih aktif berkolaborasi dengan perguruan tinggi, hal ini dapat membantu memastikan bahwa lulusan memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar.
Akibat dari kesenjangan ini, banyak lulusan menghadapi tantangan dalam mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi mereka, yang pada gilirannya meningkatkan angka pengangguran dan menciptakan rasa frustrasi di kalangan generasi muda.Â
Untuk mengatasi kesenjangan ini, diperlukan upaya kolaboratif dari semua pihak, termasuk pemerintah, institusi pendidikan, dan sektor industri, untuk memastikan bahwa lulusan siap untuk memasuki pasar kerja dengan keterampilan yang tepat dan relevan.
3. Ekspektasi yang TinggiÂ
Tekanan sosial untuk mendapatkan pekerjaan yang stabil dan bergaji tinggi telah menciptakan beban psikologis yang signifikan bagi banyak individu, terutama di kalangan generasi muda. Beberapa aspek yang menyebabkan fenomena ini meliputi:
a. Ekspektasi dari Lingkungan Sosial
Dalam banyak budaya, termasuk di Indonesia, ada ekspektasi kuat dari keluarga, teman, dan masyarakat untuk mencapai kesuksesan finansial. Lulusan baru sering kali merasakan tekanan untuk segera mendapatkan pekerjaan yang dianggap "prestisius," yang biasanya diukur dari gaji dan status sosial. Tekanan ini dapat menyebabkan perasaan cemas dan putus asa ketika mereka tidak dapat memenuhi ekspektasi tersebut.
b. Persaingan yang Ketat
Di tengah pasar kerja yang kompetitif, individu merasa tertekan untuk berusaha lebih keras agar dapat bersaing dengan pelamar lain. Rasa urgensi untuk mendapatkan pekerjaan yang baik dapat menyebabkan stres, terutama ketika banyak lulusan berjuang untuk mendapatkan posisi yang sama. Kesehatan mental bisa terganggu ketika mereka merasa tidak ada cukup kesempatan kerja untuk semua orang.
c. Ketidakpastian Ekonomi
Kondisi ekonomi yang tidak menentu dapat memperburuk tekanan ini. Ketidakpastian mengenai stabilitas pekerjaan dan prospek karir di masa depan menambah beban mental. Banyak individu khawatir tentang keamanan pekerjaan mereka dan merasa harus terus berusaha lebih keras untuk menjaga posisi mereka di pasar kerja.