Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

#Desperate Jeritan Generasi Muda dan Tantangan Dunia Kerja Modern

9 Oktober 2024   22:08 Diperbarui: 9 Oktober 2024   22:45 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/incmagazine 

Keterlibatan perusahaan dalam proses pendidikan, seperti memberikan masukan tentang kurikulum atau menawarkan program pelatihan, masih terbatas. Jika industri lebih aktif berkolaborasi dengan perguruan tinggi, hal ini dapat membantu memastikan bahwa lulusan memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar.

Akibat dari kesenjangan ini, banyak lulusan menghadapi tantangan dalam mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi mereka, yang pada gilirannya meningkatkan angka pengangguran dan menciptakan rasa frustrasi di kalangan generasi muda. 

Untuk mengatasi kesenjangan ini, diperlukan upaya kolaboratif dari semua pihak, termasuk pemerintah, institusi pendidikan, dan sektor industri, untuk memastikan bahwa lulusan siap untuk memasuki pasar kerja dengan keterampilan yang tepat dan relevan.

3. Ekspektasi yang Tinggi 

Tekanan sosial untuk mendapatkan pekerjaan yang stabil dan bergaji tinggi telah menciptakan beban psikologis yang signifikan bagi banyak individu, terutama di kalangan generasi muda. Beberapa aspek yang menyebabkan fenomena ini meliputi:

a. Ekspektasi dari Lingkungan Sosial

Dalam banyak budaya, termasuk di Indonesia, ada ekspektasi kuat dari keluarga, teman, dan masyarakat untuk mencapai kesuksesan finansial. Lulusan baru sering kali merasakan tekanan untuk segera mendapatkan pekerjaan yang dianggap "prestisius," yang biasanya diukur dari gaji dan status sosial. Tekanan ini dapat menyebabkan perasaan cemas dan putus asa ketika mereka tidak dapat memenuhi ekspektasi tersebut.

b. Persaingan yang Ketat

Di tengah pasar kerja yang kompetitif, individu merasa tertekan untuk berusaha lebih keras agar dapat bersaing dengan pelamar lain. Rasa urgensi untuk mendapatkan pekerjaan yang baik dapat menyebabkan stres, terutama ketika banyak lulusan berjuang untuk mendapatkan posisi yang sama. Kesehatan mental bisa terganggu ketika mereka merasa tidak ada cukup kesempatan kerja untuk semua orang.

c. Ketidakpastian Ekonomi

Kondisi ekonomi yang tidak menentu dapat memperburuk tekanan ini. Ketidakpastian mengenai stabilitas pekerjaan dan prospek karir di masa depan menambah beban mental. Banyak individu khawatir tentang keamanan pekerjaan mereka dan merasa harus terus berusaha lebih keras untuk menjaga posisi mereka di pasar kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun