Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sekolah Aman: Mimpi atau Kenyataan?

4 Oktober 2024   13:04 Diperbarui: 4 Oktober 2024   13:09 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ekstrakurikuler: Wajib atau Tidak? 

Wacana untuk mewajibkan siswa mengikuti ekstrakurikuler memang perlu dipertimbangkan dengan lebih matang, mengingat manfaatnya yang besar, seperti pengembangan minat dan bakat, pembentukan karakter, dan peningkatan disiplin. Namun, menjadikannya kewajiban secara mutlak mungkin tidak selalu memberikan hasil yang optimal. Sebaiknya, sekolah memberikan kebebasan bagi siswa untuk memilih kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat dan bakat mereka. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa siswa dapat menikmati kegiatan tersebut dengan penuh motivasi, daripada merasa terpaksa. 

Berikut adalah beberapa alasan mengapa pendekatan yang fleksibel dalam memilih ekstrakurikuler lebih tepat dibandingkan mewajibkannya:

1. Menghargai Perbedaan Minat dan Potensi Siswa

Setiap siswa memiliki minat, bakat, dan kebutuhan yang berbeda. Mewajibkan semua siswa untuk mengikuti ekstrakurikuler tertentu tanpa memperhitungkan perbedaan ini bisa membuat mereka merasa tidak nyaman atau tidak termotivasi. Misalnya, siswa yang tidak tertarik pada olahraga mungkin merasa terbebani jika diharuskan mengikuti kegiatan olahraga, atau siswa yang kurang menyukai seni bisa kesulitan jika diwajibkan ikut ekstrakurikuler seni.

Dengan memberikan kebebasan, sekolah memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi minat mereka sendiri. Ini akan mendorong keterlibatan yang lebih aktif, karena siswa cenderung lebih antusias ketika mereka merasa memiliki kendali atas pilihan mereka.

2. Mencegah Penurunan Motivasi dan Burnout

Jika ekstrakurikuler diwajibkan secara mutlak, ada risiko bahwa beberapa siswa mungkin mengikuti kegiatan tersebut hanya karena kewajiban, bukan karena keinginan pribadi. Ketika siswa merasa terpaksa, mereka tidak akan sepenuhnya terlibat, dan hal ini dapat menyebabkan penurunan motivasi, bahkan kelelahan emosional (burnout). Pada akhirnya, manfaat dari ekstrakurikuler itu sendiri bisa hilang.

Sebaliknya, dengan memberikan pilihan, siswa dapat menemukan kegiatan yang mereka nikmati dan di mana mereka merasa terinspirasi. Mereka akan merasa lebih termotivasi untuk berpartisipasi, karena mereka terlibat dalam aktivitas yang sesuai dengan minat dan bakat mereka. Ini menciptakan pengalaman yang lebih positif dan berdampak lebih besar pada pengembangan pribadi mereka.

3. Mengakomodasi Beban Akademik yang Beragam

Tidak semua siswa mampu menyeimbangkan antara beban akademik dan ekstrakurikuler secara bersamaan. Beberapa siswa mungkin memiliki jadwal belajar yang padat, terutama mereka yang menghadapi ujian atau tantangan akademik tertentu. Jika ekstrakurikuler diwajibkan tanpa mempertimbangkan faktor ini, siswa bisa merasa terbebani dan tidak dapat berkonsentrasi secara optimal pada tugas-tugas akademik mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun