Setiap stasiun terus menerus memantau saluran komunikasi frekuensi radio untuk mendeteksi transmisi yang ada. Ketika sebuah bingkai Ethernet dikirim oleh satu stasiun, semua stasiun lain dalam jangkauan akan menerima transmisi tersebut. Namun, hanya stasiun yang dituju oleh bingkai tersebut yang akan memprosesnya lebih lanjut. Stasiun lain akan mengabaikan bingkai yang tidak ditujukan kepada mereka.
6. Proses Koneksi dan Pertukaran Data
a. Asosiasi
Ketika sebuah stasiun ingin terhubung ke jaringan Wi-Fi, ia akan mencari dan mendeteksi titik akses (access point) yang tersedia. Setelah memilih titik akses yang diinginkan, stasiun akan melalui proses asosiasi, di mana ia mengirim permintaan asosiasi dan menerima respons dari titik akses.
b. Autentikasi
Jika jaringan Wi-Fi menggunakan metode keamanan seperti WPA atau WPA2, stasiun harus melalui proses autentikasi. Ini melibatkan pertukaran kunci keamanan dan autentikasi pengguna untuk memastikan bahwa hanya perangkat yang sah yang dapat terhubung ke jaringan.
c. Konfigurasi IP
Setelah berhasil terhubung dan diautentikasi, stasiun akan memperoleh alamat IP dari server DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) atau menggunakan konfigurasi IP statis yang telah ditetapkan.
d. Pertukaran Data
Setelah semua langkah di atas selesai, stasiun dapat mulai bertukar data dengan jaringan. Data dikirim dan diterima dalam bentuk bingkai Ethernet yang dimodulasi pada gelombang pengangkut dan ditransmisikan melalui udara.
Penggunaan Wi-Fi melibatkan berbagai langkah teknis yang memungkinkan perangkat untuk terhubung dan bertukar data secara nirkabel. Dari penggunaan pengontrol antarmuka jaringan hingga proses asosiasi, autentikasi, dan konfigurasi IP, setiap stasiun dalam jaringan Wi-Fi berbagi saluran komunikasi frekuensi radio dan memantau transmisi data secara terus-menerus. Mekanisme pengiriman terbaik yang digunakan oleh Wi-Fi menekankan pentingnya protokol jaringan yang lebih tinggi untuk memastikan integritas dan keandalan data yang ditransmisikan.