Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan Guru PAUD

Terkadang, saya hanya seorang mahasiswa yang berusaha menulis hal-hal bermanfaat serta menyuarakan isu-isu hangat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menyingkap Rahasia Alkimia: Perpaduan Ilmu Pengetahuan dan Spiritualitas

13 Juli 2024   10:17 Diperbarui: 13 Juli 2024   10:23 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wellcome Images/ Wikipedia 

L. Keruntuhan Alkimia Barat

Keruntuhan alkimia Barat terjadi seiring dengan munculnya sains modern yang menekankan eksperimentasi tepat dan mengabaikan "kebijaksanaan kuno." Meskipun benih-benih pergeseran ini mulai ditanam pada awal abad ke-17, alkimia tetap bertahan dan bahkan mencapai puncaknya pada abad ke-18. Misalnya, pada akhir tahun 1781, James Price mengklaim telah menemukan bubuk yang bisa mengubah air raksa menjadi perak atau emas.

1. Robert Boyle dan Metode Ilmiah

Robert Boyle (1627--1691) adalah salah satu tokoh penting dalam transisi ini. Lebih dikenal melalui studinya tentang gas (seperti Hukum Boyle), Boyle merintis metode ilmiah dalam penyelidikan kimia. Boyle tidak memiliki asumsi awal dalam eksperimennya; ia mengumpulkan semua data yang relevan. Dalam setiap eksperimen, Boyle mencatat lokasi eksperimen, karakteristik angin, posisi matahari dan bulan, serta angka barometer, dengan harapan bahwa informasi ini mungkin relevan . Pendekatan ini akhirnya membawa pada pembentukan ilmu kimia modern pada abad ke-18 dan ke-19.

Penemuan revolusioner oleh Antoine Lavoisier dan John Dalton kemudian menyediakan kerangka kerja logis, kuantitatif, dan dapat diandalkan untuk memahami transmutasi materi, serta mengungkapkan kegagalan tujuan alkimia yang telah berlangsung lama seperti misalnya pencarian batu filsuf.

2. Perkembangan Ilmu Kedokteran

Sementara itu, alkimia Paracelsian berkontribusi pada perkembangan ilmu obat-obatan modern. Para eksperimentalis secara bertahap menemukan cara kerja tubuh manusia, seperti peredaran darah yang ditemukan oleh William Harvey pada tahun 1616, dan kemudian menyadari bahwa banyak penyakit disebabkan oleh infeksi kuman, sebagaimana ditunjukkan oleh Robert Koch dan Louis Pasteur pada abad ke-19. Mereka juga menemukan bahwa beberapa penyakit disebabkan oleh kekurangan vitamin dan zat gizi alami. Didukung oleh perkembangan dalam ilmu kimia organik, ilmu pengetahuan baru ini dengan mudah menggantikan alkimia dalam bidang medis. Penemuan-penemuan ini mengurangi harapan terhadap obat atau ramuan ajaib, dan mengungkapkan ketidakefektifan serta potensi racun dari obat semacam itu.

4. Dampak Perkembangan Sains

Seiring kemajuan ilmu pengetahuan yang semakin mantap menguak tabir alam semesta melalui metafisika materialistik, alkimia mulai dipisahkan dari kimia dan medis, tetapi masih terbebani oleh keterkaitannya. Alkimia menyusut menjadi sistem filsafat yang dianggap sulit dimengerti dan memiliki hubungan lemah dengan dunia material. Nasib alkimia menjadi serupa dengan disiplin ilmu esoteris lainnya seperti astrologi dan Kabbalah: dikeluarkan dari kurikulum pendidikan, dihindari oleh para pendukung sebelumnya, diasingkan oleh ilmuwan, dan umumnya dipandang sebagai simbol charlatanism dan takhayul.

5. Reaksi terhadap Gerakan Romantik

Perkembangan ini bisa ditafsirkan sebagai bagian dari reaksi yang lebih luas dalam intelektualisme Eropa terhadap gerakan Romantik dari abad sebelumnya. Ini adalah fenomena yang menarik untuk diteliti: bagaimana sebuah disiplin ilmu yang pernah memiliki martabat intelektual dan material selama lebih dari dua ribu tahun dapat dengan mudahnya lenyap dari pemikiran Barat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun