Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menelusuri Jejak Keadilan dan Kekuasaan: Menjelajahi Dunia Filsafat Politik

11 Juli 2024   16:25 Diperbarui: 11 Juli 2024   16:39 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/majelislogika 

Selain itu, Hobbes juga merupakan filsuf modern pertama dalam bidang sensasionalisme. Sensasionalisme adalah pandangan yang menganggap semua keadaan mental, khususnya keadaan kognitif manusia, berasal dari komposisi atau asosiasi-asosiasi dari sensasi atau perasaan belaka. Menurut Hobbes, semua pemikiran dan pengetahuan manusia pada dasarnya didasarkan pada pengalaman sensorik. Pandangan ini menegaskan bahwa persepsi dan sensasi adalah sumber utama dari semua pengetahuan manusia.

Thomas Hobbes adalah seorang filsuf Inggris yang memainkan peran penting dalam pengembangan filsafat politik, moral, dan bahasa. Karyanya, khususnya "Leviathan", memberikan fondasi bagi teori kontrak sosial dan kontraktarianisme, serta memengaruhi banyak pemikir besar lainnya seperti Baruch Spinoza. Pandangannya tentang kehendak bebas, determinisme, dan sensasionalisme memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perdebatan filosofis yang terus berlanjut hingga saat ini. Hobbes adalah pionir dalam banyak aspek filsafat modern, dan warisannya tetap relevan dalam diskusi filosofis kontemporer.

2. Niccol Machiavelli

Pinterest.com/miekelobker/Niccol Machiavelli (1469-1527) Italiaans politicus en filosoof. 
Pinterest.com/miekelobker/Niccol Machiavelli (1469-1527) Italiaans politicus en filosoof. 

Niccol Machiavelli ([nik-ko-lo ma-kia-vl-li], 3 Mei 1469 --- 21 Juni 1527) adalah seorang sejarawan, filsuf, pendukung humanisme, dan penulis asal Firenze yang hidup pada masa Renaisans. Dia dianggap sebagai salah satu pendiri utama ilmu politik modern. Karya-karyanya, terutama "Il Principe" ("Sang Penguasa"), telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemikiran politik dan tetap relevan hingga saat ini.

a. Kontribusi Utama dalam Ilmu Politik

1) Pengantar Ilmu Politik Modern

Machiavelli dikenal melalui karyanya "Il Principe," di mana dia berargumen bahwa seorang penguasa baru harus menstabilkan kekuasaannya untuk memastikan struktur politik di sekitarnya tetap kokoh. Buku ini merupakan salah satu karya pertama yang menggabungkan pengamatan realistis tentang politik dan kekuasaan dengan analisis yang tajam dan pragmatis. "Il Principe" sering dianggap sebagai teks fundamental dalam filsafat politik modern karena pendekatannya yang berbasis kenyataan dan pragmatisme.

2) Stabilitas dan Kekuasaan

Machiavelli menekankan pentingnya stabilitas dalam pemerintahan. Dia berpendapat bahwa seorang penguasa harus mengambil langkah-langkah tertentu, termasuk menggunakan kekerasan jika perlu, untuk melindungi posisinya dari ancaman internal dan eksternal. Menurutnya, tindakan-tindakan ini tidak hanya diperlukan untuk menjaga kekuasaan penguasa tetapi juga untuk memastikan ketertiban dan stabilitas negara secara keseluruhan. Dalam konteks ini, Machiavelli sering dikaitkan dengan ungkapan "tujuan menghalalkan cara," yang menggambarkan pandangannya bahwa tindakan yang mungkin tampak kejam atau tidak etis dapat dibenarkan jika mereka mencapai hasil yang diinginkan, yaitu stabilitas dan keamanan negara.

3) Pemerintah yang Ditakuti vs. Disayangi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun