Melody tersenyum, merasa sedikit lega bahwa percakapan ini tidak berakhir dengan kejadian memalukan tadi. "Ya, aku suka membaca novel romantis. Mereka selalu membuatku terbawa suasana."
Pemuda itu menawarkan buku yang dia pegang. "Mungkin kamu akan suka membaca ini juga. Ini adalah salah satu novel favoritku."
Melody menerima buku tersebut dengan senyum. "Terima kasih, aku pasti akan membacanya. Oh, dan aku Melody, oleh the way."
"Panggil aku Adrian," jawab pemuda itu sambil tersenyum. "Senang bertemu denganmu, Melody."
Senyum mereka bertemu dalam keheningan pagi, dan di antara bunga-bunga mawar yang mekar, terciptalah awal dari sebuah kisah cinta yang tak terduga di Kampus Universitas Bunga Mawar.
Bab 2: Pertemanan yang Berkembang
Hari-hari berlalu dengan cepat di Kampus Universitas Bunga Mawar, dan Melody menemukan dirinya semakin terpesona oleh keindahan kampus dan orang-orang di dalamnya. Setiap sudut kampus menyimpan cerita dan keajaiban tersendiri, dan Melody merasa beruntung bisa menjadi bagian dari semuanya.
Namun, ada satu hal yang membuatnya merasa paling beruntung: pertemuannya dengan Adrian. Setelah pertemuan mereka di taman bunga, Melody dan Adrian menjadi teman dekat dengan cepat. Mereka sering bertukar cerita, berbagi minat yang sama dalam novel romantis, dan mengeksplorasi kampus bersama-sama.
Hari ini, Melody duduk di bangku taman yang sama di mana dia pertama kali bertemu dengan Adrian. Cahaya matahari yang lembut menyelimuti mereka, dan bunga-bunga mawar di sekitar mereka mengeluarkan aroma yang menyegarkan. Melody membawa buku yang diberikan Adrian padanya, dan dia tenggelam dalam cerita yang mengalir begitu indah di antara halaman-halamannya.
Tiba-tiba, suara langkah-langkah terdengar di seberang jalanan. Melody mengangkat kepala dan melihat Adrian mendekat, membawa dua gelas es teh yang menyegarkan.
"Ice tea favoritmu," kata Adrian sambil tersenyum saat dia duduk di sebelah Melody.