Selama ini, pelayanan kepada tamu, termasuk mulai dari penjemputan hingga layanan pemandu, telah berjalan dengan baik di Yogyakarta. Namun, penting untuk terus meningkatkan standar pelayanan ini agar mencapai level quality tourism yang diinginkan. Meskipun pelayanan yang ada sudah dianggap memadai, namun masih ada ruang untuk peningkatan. Hal ini bisa dilakukan dengan memperhatikan detail-detail kecil yang bisa membuat perbedaan dalam pengalaman tamu. Misalnya, meningkatkan keramahan dan kesigapan dalam melayani tamu, memberikan informasi yang lebih komprehensif dan akurat, serta memastikan adanya fleksibilitas dalam memenuhi kebutuhan tamu. Selain itu, pelatihan terus-menerus bagi para pelaku industri pariwisata juga penting untuk meningkatkan keterampilan dan profesionalisme mereka dalam melayani tamu. Hal ini mencakup pelatihan dalam komunikasi interpersonal, manajemen waktu, dan pengetahuan tentang destinasi wisata lokal.
Peningkatan pelayanan juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi. Misalnya, dengan mengimplementasikan sistem reservasi online yang mudah digunakan, aplikasi panduan wisata digital, atau teknologi lainnya yang dapat meningkatkan efisiensi dan kenyamanan bagi tamu. Dengan terus meningkatkan standar pelayanan, Yogyakarta akan dapat memposisikan dirinya sebagai destinasi pariwisata yang tidak hanya menawarkan atraksi wisata yang menarik, tetapi juga pelayanan yang superior dan memuaskan bagi setiap tamu yang berkunjung. Hal ini akan membantu Yogyakarta untuk mencapai level quality tourism yang diinginkan dan memperkuat reputasinya sebagai tujuan wisata unggulan di Indonesia.
Aldi Fadhlil Diyanto, sebagai Ketua BP2KY, menambahkan bahwa Yogyakarta, yang kaya akan warisan budaya, sangat cocok untuk mengadopsi konsep quality tourism. Dia mengungkapkan bahwa wisata yang berbasis budaya memiliki potensi besar untuk memperkuat konsep quality tourism dengan mengakomodasi berbagai segmen pasar, mulai dari yang premium hingga yang berbudget terbatas. Menurut Aldi, dengan menghadirkan beragam jenis pengalaman wisata yang berkualitas, Yogyakarta dapat menarik berbagai jenis wisatawan, termasuk mereka yang mencari pengalaman mewah, mereka yang menginginkan pengalaman yang autentik dan mendalam, serta mereka yang memiliki anggaran perjalanan yang lebih terbatas. Dengan cara ini, Yogyakarta dapat memanfaatkan kekayaan budayanya untuk memperluas pangsa pasar wisatawan dan meningkatkan pendapatan pariwisata secara keseluruhan.
Untuk mencapai hal ini, Aldi menyarankan untuk memisahkan pasar wisata menjadi tiga segmen, yaitu high, middle, dan low. Segmen high akan mencakup wisatawan yang mencari pengalaman mewah dan eksklusif, sedangkan segmen middle akan mengakomodasi wisatawan yang menginginkan pengalaman yang lebih terjangkau tetapi tetap berkualitas. Sedangkan segmen low akan menawarkan pengalaman wisata yang terjangkau namun tetap menarik. Dengan memisahkan pasar wisata menjadi segmen-segmen yang berbeda, Yogyakarta dapat menyesuaikan penawaran wisatanya untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi dari setiap jenis wisatawan. Hal ini akan menciptakan kesan yang positif dan memuaskan bagi semua wisatawan, sambil tetap memperkuat identitas budaya Yogyakarta sebagai destinasi pariwisata berkualitas.
Aldi Fadhlil Diyanto, Ketua BP2KY, menyoroti urgensi penelitian ekonomi karena setiap segmen pasar wisata berkaitan erat dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang beroperasi di masing-masing segmen tersebut. Menurutnya, pemahaman yang mendalam tentang dinamika pasar dan karakteristik konsumen dalam setiap segmen akan membantu dalam mengembangkan strategi yang efektif untuk mendukung pertumbuhan UMKM di Yogyakarta. Aldi juga menekankan pentingnya meningkatkan aksesibilitas internasional bagi Yogyakarta. Dengan membuka akses yang lebih mudah bagi wisatawan internasional, baik melalui peningkatan konektivitas udara, peningkatan promosi pariwisata di pasar internasional, maupun penyediaan fasilitas dan layanan yang ramah bagi wisatawan asing, Yogyakarta dapat menarik lebih banyak pengunjung dari luar negeri.
Peningkatan aksesibilitas internasional juga akan memberikan dampak positif bagi UMKM di Yogyakarta, karena akan meningkatkan jumlah pengunjung dan potensi pelanggan dari luar negeri. Hal ini akan membuka peluang baru bagi UMKM untuk mengembangkan produk dan layanan mereka untuk pasar global, serta meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan bisnis mereka. Dengan demikian, Aldi Fadhlil Diyanto menekankan pentingnya sinergi antara penelitian ekonomi, pengembangan UMKM, dan peningkatan aksesibilitas internasional dalam mendukung pertumbuhan sektor pariwisata Yogyakarta secara keseluruhan. Dengan pendekatan yang holistik dan terintegrasi, Yogyakarta dapat memperkuat posisinya sebagai destinasi pariwisata unggulan yang berkelanjutan dan inklusif.
Peningkatan penerbangan internasional menjadi suatu kebutuhan yang mendesak karena Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menerima kedatangan internasional, baik dari segi kualitas layanan maupun kapasitasnya. Hal ini didorong oleh pertumbuhan pariwisata yang pesat di Yogyakarta dan meningkatnya minat wisatawan dari berbagai negara untuk mengunjungi kota ini. Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) telah terbukti mampu memberikan layanan yang berkualitas dan memadai bagi kedatangan internasional. Dengan fasilitas yang modern dan efisien, serta staf yang terlatih dan profesional, YIA dapat memberikan pengalaman kedatangan yang menyenangkan dan nyaman bagi para wisatawan asing. Selain itu, YIA juga memiliki kapasitas yang memadai untuk mengakomodasi peningkatan jumlah penerbangan internasional. Dengan infrastruktur yang modern dan dukungan dari berbagai pihak terkait, YIA siap untuk menghadapi lonjakan kedatangan wisatawan internasional dan memastikan proses kedatangan dan keberangkatan berjalan lancar.
Dengan penambahan penerbangan internasional, Yogyakarta akan menjadi lebih mudah diakses bagi wisatawan dari berbagai negara, yang pada gilirannya akan meningkatkan kunjungan wisatawan internasional dan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan pariwisata lokal. Secara keseluruhan, peningkatan penerbangan internasional menjadi salah satu langkah strategis dalam mengembangkan pariwisata Yogyakarta dan memperkuat posisinya sebagai destinasi wisata utama di Indonesia. Dengan memanfaatkan potensi YIA secara maksimal, Yogyakarta akan dapat menarik lebih banyak wisatawan internasional dan memberikan pengalaman wisata yang tak terlupakan bagi mereka.Â
Pasar high dapat dijaga dengan baik oleh kunjungan dari wisatawan asing yang mencari pengalaman wisata yang mewah dan eksklusif. Sedangkan pasar middle dapat dipenuhi oleh wisatawan lokal yang ingin menikmati liburan yang terjangkau dan perusahaan yang melakukan perjalanan dinas atau acara korporat di Yogyakarta. Sementara itu, pasar low dapat didukung oleh pelajar yang sering mengadakan perjalanan studi atau kunjungan belajar di Yogyakarta.Â
Dengan memahami karakteristik masing-masing pasar, pihak terkait dapat merancang strategi pemasaran dan promosi yang tepat sasaran untuk setiap segmen. Misalnya, promosi paket wisata mewah untuk pasar high, penawaran khusus untuk perusahaan atau kelompok dalam pasar middle, dan paket belajar yang terjangkau untuk pasar low. Dengan pendekatan yang tersegmentasi, Yogyakarta dapat memaksimalkan potensi setiap pasar wisata dan memberikan pengalaman yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi setiap jenis wisatawan. Hal ini akan membantu meningkatkan pendapatan pariwisata, memperluas pangsa pasar, dan menjaga keberlanjutan industri pariwisata di Yogyakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H