Pada konteks ini, kritik terhadap Jokowi menggarisbawahi pentingnya transparansi, akuntabilitas, dan independensi pemimpin negara dalam menjalankan tugas-tugasnya, serta perlunya pengawasan dan penegakan hukum yang kuat untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan politik untuk kepentingan pribadi atau politik.
3. Kekhawatiran publik: Publik mengungkapkan kekhawatiran bahwa pernyataan Jokowi dapat memicu ketidakadilan dan polarisasi dalam kontestasi pemilihan presiden.Â
Kekhawatiran ini muncul karena adanya persepsi bahwa pernyataan yang mengindikasikan kecenderungan dukungan terhadap salah satu pasangan calon presiden dapat mengganggu proses pemilihan secara adil dan merangsang polarisasi politik di antara masyarakat.Â
Ketidakadilan dapat terjadi jika pemimpin negara terlihat memihak kepada atau memberikan keunggulan tidak adil kepada satu pasangan calon, yang dapat mengganggu integritas dan kredibilitas pemilihan.Â
Hal ini dapat menimbulkan ketidakpercayaan terhadap hasil pemilihan dan merusak kestabilan politik serta sosial. Selain itu, kekhawatiran tentang polarisasi politik juga muncul.Â
Ketika pemimpin negara terlibat dalam keberpihakan politik, hal tersebut dapat memperkuat kesan bahwa politik dibagi menjadi dua kubu yang saling bersaing secara tajam, yang dapat memperburuk ketegangan dan konflik di antara masyarakat.
Polarisasi politik yang meningkat dapat mempersulit upaya untuk mencapai kesepakatan dan kerjasama di antara berbagai pihak politik, serta mempengaruhi stabilitas dan keamanan negara secara keseluruhan.Â
Oleh karena itu, kekhawatiran publik terhadap pernyataan Jokowi menyoroti pentingnya menjaga netralitas dan integritas pemimpin negara dalam proses politik, serta perlunya memastikan bahwa pemilihan umum berlangsung dengan adil, transparan, dan bebas dari campur tangan politik yang tidak sehat.
Perubahan sikap Jokowi mengenai netralitas presiden patut mendapatkan kritik. Hal ini menunjukkan inkonsistensi dan berpotensi merusak demokrasi.Â
Presiden dan wakil presiden seharusnya menjadi pemimpin yang netral dan tidak memihak dalam kontestasi politik. Perubahan sikap Jokowi terhadap netralitas presiden menimbulkan kekhawatiran dan kritik dari berbagai pihak.Â