Melakukan pelatihan rutin untuk guru-guru tentang kesetaraan gender dan praktik pengajaran yang inklusif. Guru menjadi agen perubahan penting yang memengaruhi sikap dan pandangan siswa.
d. Mengintegrasikan Kajian Kesetaraan dalam Kurikulum
Menyelaraskan kurikulum dengan nilai-nilai kesetaraan dan mengintegrasikan materi pelajaran yang mendukung pemahaman siswa tentang peran gender dalam sejarah, sains, dan literasi.Â
e. Program Mentor-Mentee
Membuat program mentor-mentee di mana siswa dapat mendapatkan dukungan dan bimbingan dari sesama siswa atau guru. Hal ini membantu menciptakan lingkungan sekolah yang inklusif dan mendukung.
f. Partisipasi Orang Tua dan Masyarakat
Mendorong partisipasi aktif orang tua dalam kegiatan pendidikan anak-anak. Mengadakan pertemuan komunitas dan lokakarya untuk membahas peran orang tua dalam mendukung pendidikan anak-anak mereka.
g. Pemantauan dan Evaluasi Rutin
Melakukan pemantauan dan evaluasi rutin untuk memastikan keberlanjutan kebijakan dan mengidentifikasi area di mana perbaikan diperlukan. Dengan memantau data, dapat diukur dampak kebijakan terhadap akses dan kesetaraan di sekolah.
Hasil dan Dampak:
Seiring waktu, implementasi kebijakan ini berhasil meningkatkan akses dan kesetaraan di sekolah dasar. Tingkat partisipasi anak-anak dari keluarga kurang mampu meningkat, dan kesenjangan gender berkurang. Dengan memprioritaskan pendidikan yang inklusif, masyarakat lebih sadar akan pentingnya memberikan kesempatan yang setara bagi semua anak.