Bagimu kelengkapan itu tak tersedia
Saat buliran air mata menumpah dalam 9 mangkok beragam rupa
Mengais rasa kasihan , kehormatan dan cinta
Menuding  jingga  dan ungu menjadi hanya abu-abu dan hitam kelam
Menepisakan sosok yang beringsut mencari makna
Kamu tegak berdiri, menantang angin
Kau biarkan mentari tak berikan vitamin
Kau telantarkan angin berikan oksigen
Kau hinakan hujan sia-siakan romantisme alam
Mungkin sudah saatnya aku harus bicara
Agar kau tak telan semua badai dan rupa kecewa
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!