Mohon tunggu...
Antonius Hananta Danurdara
Antonius Hananta Danurdara Mohon Tunggu... Guru - Sedang Belajar Menulis

Antonius Hananta Danurdara, Kelahiran Kudus 1972. Pengajar Fisika di SMA Trinitas Bandung. Alumni USD. Menulis untuk mensyukuri kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Misa Natal 2021, Persaudaraan Hendaknya Saling Menguatkan

28 Desember 2021   17:45 Diperbarui: 28 Desember 2021   17:50 1279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koor Santa Elisabeth (sumber:steven/dok. st. elisabeth)

Di sore itu, Sabtu 25 Desember 2021 menjelang pk. 17.00, saya mendapatkan informasi jumlah umat yang  telah mendaftar untuk mengikuti misa sebanyak 278 orang. Jumlah umat yang hadir 273 orang.

Protokol Kesehatan yang Ketat 

Seperti misa-misa sebelumnya, prokes sangat ketat dijalankan. Di gerbang gereja, seksi tata-tertib dibantu relawan lainnya akan menanyakan apakah umat yang datang sudah mendaftar atau belum. Jika belum, umat dipersilakan pulang, mengikuti misa online.

Pelaksanaan Protokol Kesehatan di Gereja Santo Martinus Bandung (sumber: steven/dok. st. elisabeth)
Pelaksanaan Protokol Kesehatan di Gereja Santo Martinus Bandung (sumber: steven/dok. st. elisabeth)

Skrining pendaftaran dilanjutkan dengan pengecekan pemakaian masker. Setelah itu, umat menuju meja administrasi pendaftaran yang telah dijaga para relawan. Di meja itu, umat mengkonfirmasi kehadiran berdasarkan list daftar-hadir berbasis kertas.

Setelah terverifikasi, umat dipersilakan untuk mencuci-tangan dengan menggunakan sabun di wastafel-wastafel dekat pintu masuk utama gereja. Mereka akan diarahkan tatib penjaga, untuk mengeringkan tangan menggunakan kertas-tisue. Lalu mereka menuju ke bagian pengecekan suhu dan berakhir dengan penyemprotan hand-sanitizer di tangan (oleh petugas) sebelum memasuki gereja.

Hebatnya para tatib ini tidak akan memilah-milah siapa anda, apakah pastor, anggota dewan paroki atau awam biasa, semua dianggap sama.

Sekilas cerita bila berani 'protes' aturan Protokol Kesehatan 

Sedikit cerita di awal kebijakan ini diterapkan. Waktu itu saya bertugas untuk pertama kalinya, setelah gereja diperbolehkan menyelenggarakan misa. Rangkaian skrining prokes saya ikuti agak sedikit tegang. Namanya juga baru memulai misa untuk pertama kalinya.

Merasa sudah melaksanakan prokes, saya melenggangkan kaki masuk gereja. Petugas tatib dengan sigap menghadang dan meminta saya untuk mengikuti prokes kembali. Sempat terjadi perdebatan kecil. Meskipun kami telah berkawan-dekat, beliau tetap menjalankan tugasnya sesuai SOP-nya. Seorang prajurit paskhas, berseragam lengkap yang ikut-serta dalam penjagaan, mendekat dan memberikan penyataan tegas, "Silakan Bapak ke wastafel, cuci tangan dengan sabun yang benar". Selesai, dan saya mematuhi perintah itu.

 Pembukaan Misa Hari Raya Natal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun