Mohon tunggu...
Antonius Hananta Danurdara
Antonius Hananta Danurdara Mohon Tunggu... Guru - Sedang Belajar Menulis

Antonius Hananta Danurdara, Kelahiran Kudus 1972. Pengajar Fisika di SMA Trinitas Bandung. Alumni USD. Menulis untuk mensyukuri kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dualisme Gelombang - Partikel Seorang Penulis

4 Desember 2021   09:42 Diperbarui: 13 Desember 2021   09:14 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belajar sepanjang hayat itu sama dengan aktivitas mencuci piring dan perabotan dapur di saat pagi atau malam hari. Sabar satu per satu diasah dan dibilas.

Sedangkan merdeka berarti mendapatkan hak untuk bebas mengatur diri sendiri dengan bertanggung - jawab.

Jika boleh beropini, saya ingin memerdekakan diri dulu dalam menulis. Membiarkan diri bebas menyajikan karya, asalkan itu jujur dari sebuah pengalaman. Asal itu benar dari berita benar.

Dengan kemerdekaan yang saya peroleh, saya berharap termotivasi untuk belajar sepanjang hayat.

Saat tulisan ini sedang dirangkai, saya baru mulai belajar dari orang benar yang bermurah hati. "Kelemahan artikel bapak terletak di penulisan teras", katanya.

Belajar sepanjang hayat juga saya dedikasikan untuk menginspirasi putri kami yang gemar menulis, namun tidak mau dipublikasi.

Setelah merdeka dan belajar sepanjang hayat, semoga harapan menyajikan artikel yang berkualitas dapat tercapai. Begitulah kira - kira jalan pikiran saya sebagai penulis pemula.

Makna Seorang Penulis

Meminjam skemata pengetahuan tentang efek fotolistrik Einstein, bagi saya, seorang penulis dan karyanya dapat dianalogikan sebagai “gelombang” dan “partikel”.  

Sebagai gelombang, ia dipantulkan, dibiaskan, didifraksikan, dipolarisasikan, dan diinterferensikan agar melahirkan optika keindahan. Contohnya fenomena fatamorgana, pelangi, dan jejak spektrum pancar atau serap yang khas pada masing – masing jenis  ‘materi’.

Ketika sampai kepada titik berarti sebagai ‘kuanta’, ia telah mencapai keberhasilan sebagai pemecah misteri radiasi.

Dengan melampaui frekuensi ambang, paket – paket energi ‘kuanta’ “menginspirasi” elektron yang bermuatan negatif untuk ‘lepas’ dan ‘bergerak’ dari elektroda negatif ke arah elektroda positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun