Mohon tunggu...
Nur DhuhaniaAhaddina
Nur DhuhaniaAhaddina Mohon Tunggu... Dokter - Medical doctor

Full time mother and wife Part timer medical doctor

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cinta Bukan Pilihan (Part 8)

10 Januari 2020   14:45 Diperbarui: 10 Januari 2020   14:48 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Huwaaaa!!! Ya Allah", jantung Hani hampir terloncat keluar. Kakinya lunglai tidak bisa digerakkan demi dilihatnya seekor makhluk hitam panjang merayap di situ. Mukanya pun pucat pasi. Mau berteriak pun lidahnya kelu. Hanya mampu terduduk kaku.

Arif mendengar teriakan Hani dari kejauhan. Segera berlari secepatnya menuju arah sumber suara.

Sesampai di depan tenda, segera disibakkannya kain yang menghalanginya. Arif pun menahan nafas, melihat apa yang ada di ujung kaki Hani.

Dari pengetahuan dan pengalamannya ular berwarna gelap dan berkepala segitiga termasuk golongan tidak berbisa. Dengan santainya Arif mengambil kantong kain seadanya dan ular kecil itu dipegang dan dimasukkan kantong. Dibawanya pergi agak jauh sebelum dilepaskannya ular tidak berdosa ke dalam rerimbunan pohon dan semak yang seharusnya jadi tempat tinggalnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun