Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Revolusi Sepak Bola Butuh Pemimpin Superman

17 Januari 2023   14:38 Diperbarui: 18 Januari 2023   03:45 1190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
La Nyalla Mattalitti memberikan keterangan pers saat mendaftar sebagai calon Ketua PSSI. foto; Bagaskara Lazuardi 

Indikasi pelanggaran jelas: memakai pemain tidak sah. Tidak sesuai dalam Daftar Susunan Pemain (DSP). Celakanya lagi, saat mencetak gol, Angger memakai nomor punggung 3. Bukan 99 seperti yang tertulis di DSP.

Fakta ini jelas menunjukkan ada pelanggaran yang dilakukan oleh Persijap. Karena terbukti memainkan pemain ilegal. Acuannnya, Kode Disiplin PSSI. Di mana sesuai penjelasan Bab II tentang Pelanggaran terhadap laws of the game, pasal 56 mengatur penggunaan pemain tidak sah.

Ada dua pelanggaran seperti dijelaskan pasal 56 ayat 1 (ii) dan (vii), pertama, pemain dari suatu kesebelasan yang bermain dalam suatu pertandingan namun tidak tercantum namanya dalam daftar susunan pemain. Kedua, pemain yang terdaftar dan bermain di kompetisi dengan menggunakan identitas/dokumen pendaftaran palsu.

Komisi Disiplin akhirnya menghukum Persijap. Crah Angger diputuskan melakukan kesalahan pada nama dan nomor. Tapi bukan hukumannya bukan pemotongan poin, melainkan denda sebesar Rp 10 juta. 

La Nyalla Mattalitti memberikan keterangan pers saat mendaftar sebagai calon Ketua PSSI. foto; Bagaskara Lazuardi 
La Nyalla Mattalitti memberikan keterangan pers saat mendaftar sebagai calon Ketua PSSI. foto; Bagaskara Lazuardi 

***

Saya jadi teringat pernyataan Dahlan Iskan. Tahun 2012, saat menjabat Menteri BUMN, dia pernah digadang-gadang menjadi ketua umum PSSI. Dahlan tak bisa mengamini. Karena untuk memegang jabatan itu harus ada izin dari presiden.

Yang menggelitik, Dahlan bilang, bila memimpin PSSI dia ingin semua pengurus di bawahnya berumur di bawah 45 tahun. Pembatasan umur itu ditujukan agar pihak yang berkonflik keluar dari PSSI, sehingga konflik di tubuh PSSI tidak berlarut-larut.

"Supaya generasi yang konflik ini tidak terlibat lagi. Tidak akan berlarut-larut terus. Ini kan sudah terlalu mendarah daging dan jangan dianggap enteng, loh," begitu kata Dahlan.

Ketika itu, Dahlan menilai generasi baru di PSSI di sepakbola yang di bawah 45 tahun banyak yang bagus-bagus untuk jadi pengurus. Namun ia enggan menyebut nama.

Erick Thohir, La Nyalla Mattaliti atau sejumlah nama yang telah mendaftar sebagai calon ketua umum PSSI punya beban berat membawa kapal besar bernama PSSI. Karena urusan sepak bola sangat besar pengaruhnya terhadap publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun