Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Lepas Pandemi, Sanggupkah UMKM Hadapi Resesi?

13 Oktober 2022   00:35 Diperbarui: 18 Oktober 2022   16:28 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tri Rismaharini dan Eri Cahyadi bersama pelaku usaha Pahlawan Ekonomi. foto: diskominfo surabaya 

Namun di masa krisis, mereka beralih menjual produk-produk makanan atau minuman. Memproduksi barang-barang yang lebih dibutuhkan masyarakat, seperti baju hazmat, masker, maupun APD dikerjakan. Berikut juga dalam penyesuaian daya belinya.

***

Tahun 2023, alarm bahaya disampaikan pemerintah. Kondisi ekonomi bakal gelap. Presiden Jokowi menyampaikan, hingga saat ini masih belum bisa dikalkulasikan kekuatan resesi global dan pengaruhnya terhadap situasi ekonomi.

Para pelaku UMKM pun diminta mewaspadai ancaman resesi ekonomi tersebut. Karena dampaknya tidak bisa diprediksi. Bisa tidak sehebat akibat pandemi covid-19, tapi juga bisa sebaliknya: lebih buruk!

Yang terang, menghadapi resesi bukan perkara mudah. Banyak gejolak, hentakan, tekanan, distorsi, dan kendala lain yang akan dihadapi pelaku UMKM.  

Di sisi lain, Menparekraf Sandiaga Uno bilang, UMKM ini adalah obat mujarab dalam menghadapi resesi, di mana UMKM menciptakan 97 persen lapangan kerja. Oleh karena itu, UMKM justru adalah jawaban untuk menghadapi resesi itu sendiri.

Di banyak daerah di Indonesia, pemberdayaan UMKM  juga tak berhenti. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dialokasikan cukup besar untuk memberdayakan UMKM.  

Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan, event UMKM yang selalu dibanjiri pengunjung. foto: diskominfo surabaya
Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan, event UMKM yang selalu dibanjiri pengunjung. foto: diskominfo surabaya

Berbagai pelatihan untuk peningkatan kemampuan dan ketrampilan terus dilakukan. Bahkan digelar secara periodik. Mentor-mentor kelas lokal, nasional sampai internasional didatangkan.

Keberpihakan (affirmative action) yang dilakukan pemerintah daerah juga makin besar dan luas. Bukan hanya menyediakan fasilitas dan akses berusaha, tapi juga terkait legalitas dan perizinan usaha. Semuanya diberikan secara cuma-cuma alias gratis.

Di banyak daerah, urusan makanan dan minuman (mamin) untuk kegiatan rapat-rapat dinas dan pertemuan dengan pihak luar, diwajibkan memakai produk-produk UMKM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun