Tak sampai setahun, beber dia lagi, dua musala berdiri. Masih di seputar kompleks ini juga. Bangunan keduanya lebih kecil. Hampir sepadan dengan bangunan rumah tipe 90. Musala Al Amin dan Musala Al Falah.
Matahari mulai menanjak meninggalkan pagi. Sinarnya sebagian menerobos ruang tengah masjid. Fajar melirik jam tangannya. Dia harus menyudahi pertemuan.
Fajar berusaha membesarkan hati pria bercambang yang sebagian mulai memutih itu. "Percayalah, belajarlah dari matahari. Yang terbit dari satu arah, tapi sinarnya melingkupi segala arah. Matahari mengajarkan kita bahwa kehidupan ini tidak selamanya terang. Dan tidak selamanya gelap. Matahari juga mengajarkan kita tidak selamanya kita berada di atas dan tidak selamanya kita berada di bawah."
Keduanya berpelukan lalu bersalaman. Dan pagi pun kembali hening. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H