Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mbah Progo, Pancasila, dan Buku Pramoedya

5 Juni 2021   17:10 Diperbarui: 5 Juni 2021   18:40 872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tetralogi Buru karya Pramoedya Ananta Toer.(KOMPAS.com/ HERU MARGIANTO)

Ketika Dahlan pulang, Mbah Progo kembali memberi "balasan" dengan memberikan buku-buku tentang Pancasila kepada Dahlan. Lucunya, kejadian sampai berlangsung tiga kali.

Kenapa Mbah Progo bersikap seperti itu? Entahlah. Namun belakangan diketahui, buku-buku Pram menggoda hati Mbah Progo. Dia pun membacanya. Ketika Mbah Progo sakit, buku-buku Pram terlihat berserakan di ranjangnya.

Pengakuan Mbah Progo, ada realitas yang kurang dipahami oleh Pemerintah Orde Baru. Mbah Progo juga mendapat setting kehidupan yang menyentuh setelah membaca buku-buku Pram.

Hingga Mbah Progo wafat, istrinya, Musfijah, mengumpulkan buku-buku Pram tersebut. Buku-buku tersebut kemudian diserahkan ajudannya, Adi Arudji, untuk dikembalikan kepada Dahlan Iskan. (agus wahyudi)

     

 

   

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun