Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Tak Ada yang Ideal, Maka Beradaptasilah!

22 Mei 2021   05:03 Diperbarui: 22 Mei 2021   08:31 1147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi foto: shutterstock.com 

Keluhan kerap diumbar ke sana- ke mari. Cari pembenar dan dukungan. Padahal, mengeluh tak mengubah apa pun. Yang mendengarkan pun jadi bosan. Bahkan menganggap dia sebagai teman yang membosankan.

Kaum pengeluh selalu sangat dekat dengan pemalas. Mereka selalu menghindari pekerjaan tambahan yang dibebankan dirinya. Padahal, pekerjaan tambahan sebagai jalan dia untuk naik kelas. Karena dia juga dituntut belajar lebih keras. Mengerti hal-hal baru dan lebih terampil.

2. Suka Mencari Kesalahan Teman

Saya sepakat dengan pendapat Eleanor Roosevelt, istri Presiden Amerika Serikat (AS) ke-32, Franklin Delano Roosevelt.

Dia bilang, "Small minds discuss people, average minds discuss events, great minds discuss ideas". (Pikiran kecil membicarakan orang, pikiran sedang membicarakan peristiwa, dan pikiran besar membicarakan gagasan.

Sebagai akibatnya, pikiran kecil akan menghasilkan gosip. Pikiran sedang akan menghasilkan pengetahuan. Sedang pikiran besar akan menghasilkan solusi.

Gampang sekali melihat tipe dan karakter orang seperti ini. Di depan terlihat baik dan bersahabat, tapi di belakang bersikap lain. Dan para "korban" yang sadar hanya bisa geleng-geleng kepala dan mengelus dada.

3. Pendengki yang Miskin Kreativitas

Pendengki selalu melihat keburukan teman. Sehebat dan sepintar apa pun, di mata dia pasti akan selalu buruk. Pendengki juta tak pernah ikhlas dengan capaian atau prestasi teman.

Pendengki paling getol memproduksi fitnah. Menyebar berita buruk terhadap orang yang tidak disukai. Bahkan kepada orang yang tak mampu membela diri.

Anda bisa perhatikan, para pendengki sejatinya ingin menutupi kekurangan. Mereka kebanyakan miskin kreativitas. Tidak mampu berbuat lebih untuk menghasilkan karya yang lebih batik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun