Meski tak terbilang lama, pengalaman bekerja di BUMN itu menjadi pelajaran dan memberi pengalaman berharga.
Hingga kemudian saya bekerja di perusahaan swasta. Yang membuka peluang berkreativitas seluas-luasnya. Bisa terlibat dalam urusan pengembangan perusahaan lebih luas.
Di perusahaan swasta saya juga merasa diberi keleluasaan untuk mengembangkan diri. Kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan juga makin bertambah.
Ukuran kemampuan juga tidak ditentukan oleh nilai ijazah, tapi ketrampilan dan potensi yang dimiliki. Karena itu, upaya meng-upgrade diri menjadi penting.
***
Sepanjang berkarir di tiga perusahaan, saya mendapat pengalaman berharga sekaligus pelajaran hidup. Jika di mana pun kita bekerja, pasti menemukan kondisi yang tidak mengenakkan. Bertemu dan bergaul dengan orang-orang yang tidak sevisi. Baik yang disampaikan secara terbuka maupun secara sembunyi-sembunyi.
Ada beberapa karakter teman yang berada di lingkungan perusahaan. Mereka yang tidak mendukung, tidak memberikan kontribusi positif, bikin kesal, bikin stres, merusak kesehatan, dan membawa dampak buruk dalam hidup lainnya. Berikut tipe orang-orang tersebut:
1. Kaum Pengeluh yang Ogah Kerja Keras
Saya selalu mendapati adanya kaum pengeluh di setiap perusahaan. Mereka bekerja setengah hati. Merasa kurang dengan yang diterima di perusahaan tempatnya bekerja.
Paling besar yang dibicarakan urusan ekonomi. Masalah keluarga sering kali dipakai alasan. Soal anak sakit, biaya sekolah, bayar angsuran kendaraan, kredit rumah, dan masih banyak lagi.