Keluhan kerap diumbar ke sana- ke mari. Cari pembenar dan dukungan. Padahal, mengeluh tak mengubah apa pun. Yang mendengarkan pun jadi bosan. Bahkan menganggap dia sebagai teman yang membosankan.
Kaum pengeluh selalu sangat dekat dengan pemalas. Mereka selalu menghindari pekerjaan tambahan yang dibebankan dirinya. Padahal, pekerjaan tambahan sebagai jalan dia untuk naik kelas. Karena dia juga dituntut belajar lebih keras. Mengerti hal-hal baru dan lebih terampil.
2. Suka Mencari Kesalahan Teman
Saya sepakat dengan pendapat Eleanor Roosevelt, istri Presiden Amerika Serikat (AS) ke-32, Franklin Delano Roosevelt.
Dia bilang, "Small minds discuss people, average minds discuss events, great minds discuss ideas". (Pikiran kecil membicarakan orang, pikiran sedang membicarakan peristiwa, dan pikiran besar membicarakan gagasan.
Sebagai akibatnya, pikiran kecil akan menghasilkan gosip. Pikiran sedang akan menghasilkan pengetahuan. Sedang pikiran besar akan menghasilkan solusi.
Gampang sekali melihat tipe dan karakter orang seperti ini. Di depan terlihat baik dan bersahabat, tapi di belakang bersikap lain. Dan para "korban" yang sadar hanya bisa geleng-geleng kepala dan mengelus dada.
3. Pendengki yang Miskin Kreativitas
Pendengki selalu melihat keburukan teman. Sehebat dan sepintar apa pun, di mata dia pasti akan selalu buruk. Pendengki juta tak pernah ikhlas dengan capaian atau prestasi teman.
Pendengki paling getol memproduksi fitnah. Menyebar berita buruk terhadap orang yang tidak disukai. Bahkan kepada orang yang tak mampu membela diri.
Anda bisa perhatikan, para pendengki sejatinya ingin menutupi kekurangan. Mereka kebanyakan miskin kreativitas. Tidak mampu berbuat lebih untuk menghasilkan karya yang lebih batik.