Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tahun Kedua Pandemi, Aktivitas Mal Masih Lesu Darah

27 Februari 2021   23:03 Diperbarui: 15 Maret 2021   16:22 880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah Sakit Cito.foto:humas pemkot surabaya

Frandy Agustinus, peneliti EBC lainnya, menegaskan mal adalah salah satu wahana wisata masayarakat. Di mana mal menyediakan berbagai fasilitas hiburan, tempat nongkrong, dan tempat belanja.

"Kalau kemudian di mal ada rumah sakit, tentu kita bisa bertanya, bagaimana jaminan kesehatannya," ujar dia.

Bagi dia, berkunjung di mal harus memberikan kenyamanan, terjamin kebersihan, dan di masa pandemi ini banyak orang akan memilih tempat yang memiliki sirkulasi udara yang bagus.

Rumah Sakit Cito.foto:humas pemkot surabaya
Rumah Sakit Cito.foto:humas pemkot surabaya

Hikma Ilmia Fitri, peneliti EBC lainnya, mengatakan, tahun kedua pandemi pengunjung di mal mulai menunjukkan peningkatan. "Hanya kalau soal transaksi masih belum," cetusnya.

Fitri mengelola dua tenant di mal di Surabaya. Menjual produk-produk fashion. Dia menikmati kondisi di mal di masa pandemi. Dari Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mewajibkan mal buka pukul 12.00 sampai 19.00. Ketika Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), mal buka pukul 10 pagi, tutup pukul 8 malam. Sedang saat PPKM Mikro buka pukul 10 pagi, tutup pukul 9 malam.

"Meski dibatasi, tapi kita bayar sewanya tetap. Tidak ada kelonggaran. Tidak ada skema yang meringankan tenant," aku Fitri.

Fitri mengaku tahun pertama pandemi benar-benar memukul usahanya. Pasalnya, adanya pembatasan itu sangat berdampak pada pendapatan. Betapa tidak, pengunjung mal biasanya ramai pada jam 18.00 sampai jam 9 malam. Sementara pada jam-jam tersebut mal harus tutup.

"Kita dipaksa buka, sementara kunjungan sepi," keluhnya.

Daya Beli Masih Tinggi

Belum bergairahnya aktivitas di mal di masa pandemi karena dipengaruhi faktor daya beli masyarakat yang menurun?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun