***
Pukul 21.10. Lampu selasar Rumah Sakit Darmo Surabaya menyala terang. Sebagian lampu  menyorot bangunan salah satu rumah sakit tertua di Surabaya.  Taman yang dipenuhi rumput gajah tampak berkilau. Riuh lalu lalang orang. Para petugas medis yang sibuk. Â
Beberapa orang bergerombol di Paviliun 3 kamar 34. Kebanyakan perempuan. Mereka terlihat gak banyak bicara. Wajahnya letih dan kusam. Di kamar itu, Ucok tergolek lemah. Kondisinya drop.
Jarum infus menempel di tangan kirinya. Ini kali kesekian Ucok harus ngamar di rumah sakit yang dibangun di era kolonial itu. Dari deteksi medis, dia mengidap penyakit kanker paru-paru. Â Â
Kabar duka itu datang, 3 Desember 2009. Ucok mengembuskan napas terakhir, sekitar pukul 05.30. Di pusara Ucok, banyak rekan artis di zamannya berdoa. Mengamati penggali kubur menutup makam dengan cangkul. Secara berurutan, mereka mengepal segenggam tanah dilekatkan di gundukan pusara.
Bobby tiba-tiba tergiang dengan Badai Bulan Desember. Lagu yang berkisah tentang orang yang dicintai dan mengenang seseorang di bulan Desember. Dan Ucok menghadap Sang Khalik di bulan Desember. (agus wahyudi)
*Melanjutkan estafet "Trio KonekS". Matur nuwun dukungan Mbak Avy (kompasiana.com/mbakavy) dan Hadi Santoso (kompasiana.com (hadi.santoso).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H