Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Mengenang Desember

10 Maret 2020   18:43 Diperbarui: 12 Maret 2020   16:32 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suara Bobby terdengar parau. Saat menyanyikan bait demi bait lagu yang populer di era 70-an. Dia merasa sangat nostalgik. Teringat kenangan sekaligus luka. Memutar memori masa lalu. Membuat dirinya menjadi melankolis.  

Kukenal dirimu waktu kau di sampingku/Ku ucapkan janji setiaku kepadamu
Kepadamu sayangku ini 

Tak pernah kusangka janji tak terpenuhi/Pengertian mu slalu ku harapkan oh sayang/Sayang sayang sayang oh sayangku...

Bobby hapal benar lirik lagu ini. Yang diilhami kisah nyata yang dialami Ucok, penyanyi dan pencipta lagu tersebut. Bobby merasa syahdu tiap kali menyanyikan. Bahkan sangat emosional. Pada reffrein akhir, suaranya terdengar patah-patah. Tanpa sadar, matanya pun pun berair.

Semuanya ini menimpamu karna aku/
Badai Bulan Desember/
Desember...

***

Pandum menunjukkan pukul 01.40. Pelataran Balai Pemuda masih basah. Sebagian lagi terlihat tergenang. Sisa hujan semalam yang menghajar tempat bersejarah yang bercokol bangunan beberapa cagar budaya. Desir angin menerjang tubuh. Beriringan dengan daun-daun angsana yang rontok.

Bobby merapatkan jaket parasitnya. Dia berdiri tepat di depan panggung. Dini hari ini, dia harus mengawal kerja beberapa crew jelang digelarnya Reborn Rock. Konser tahunan yang dihelat Simpangsche Societeit, komunitas yang digawangi banyak talenta, dari para musisi, pencipta lagu, penulis, dan jurnalis.

Riders masih di tangan Bobby. Dia check list semua piranti yang telah disepakati panitia dan pengisi acara. Bobby harus memastikan semua kelar sebelum Subuh. Karena jam delapan pagi harus ada sound check sebelum konser digelar.   

"Mas, sound monitor agak ke tengah. Drum set geser ke samping dikit. Yak, oke," lontar Bobby memandu crew panggung.

Suara adzan Subuh terdengar merdu dari Masjid As Sakinah. Lokasinya hanya beberapa meter dari venue. Bobby menanggalkan pekerjaannnya. Dia bergegas ke masjid, mengambil air wudlu, lalu salat sunnah dua rakaat sebelum salat Subuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun