Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kisah Bos Soto Madura Wawan yang Dulu Disebut Bocah Bodoh

2 Januari 2020   20:20 Diperbarui: 2 Januari 2020   22:28 4552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wawan Sugianto alias Wawan Soto. foto:arya wiraraja

"Sekarang bisnis apa, Mas?" begitu sapa Wawan Sugianto, bos Soto Madura Wawan, saat bertemu saya di Kaza City Mall Surabaya, beberapa waktu lalu.

"Belum ada, Mas."

"Ayok, bikin. Apa yang bisa saya bantu."

"Cari tanah yang masih murah. Bikin peternakan ayam atau bebek. Nanti bisa suplai di gerai-gerai saya."

Saya tersenyum menyambut ajakan Wawan, pebisnis kuliner sukses dan humble itu. Tawaran yang menarik. Meski untuk mewujudkannya tak mudah. Ibaratnya, tak seperti membalik tempe goreng.  

Saya mencoba menjajaki detailnya. Menghitung berapa luas lahan yang dibutuhkan, lokasi yang memungkinkan untuk peternakan, kapasitas ayam maupun bebek per harinya, berapa bulan bisa menjualnya, dan masih banyak lagi.

Wawan tersenyum mendengar ocehan saya. Ini membuat saya salah tingkah. Barangkali, di benak Wawan, dia sekarang bukan berbicara dengan pebisnis. Tapi seorang jurnalis dan peneliti. Jadi, diskusinya harus panjang. Perlu survei, menjajaki potensi pasar, menghitung peluang, wis pokoknya agak ribet lah, hehe.

Sama seperti saat saya bertemu Wawan pada tahun 2000. Di mana, saat saya menjadi jurnalis, saya pernah menyampaikan keinginan berbinis. Sebagai teman, Wawan siap membantu. Semampunya.  

Saya mengajukan diri membeli franchise Soto Madura Wawan. Waktu itu, harganya masih Rp 22,5 juta. Saya diminta mencari tempat. Tidak perlu besar. Semua bahan dipasok manajemen Soto Wawan. Tinggal meracik saja. Urusan jual minuman dan makanan non soto menjadi hak saya. Wawan juga siap mentraining pegawainya. Gratis. Wawan juga membantu mempromosikannya.

Namun, setelah ditunggu lama, saya tak kunjung merealisasikannya. Tak ada kabar alias lenyap disapu angin puting beliung. Penyebabnya, saya tidak punya nyali dan mental untuk segera memulai berbisnis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun