Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama FEATURED

7 Stafsus Milenial Masuk Istana, Ini Pandangan Bapak Statistika Indonesia

24 November 2019   06:15 Diperbarui: 16 April 2020   10:13 4115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pro dan kontra keberadaan staf khusus (stafsus) milenial Presiden terus menghangat. Dari "gugatan" soal peran dan pengaruh milenial masuk istana sampai gaji yang diterima.

Saya mencoba cari insight soal polemik ini. Mendengar pendapat praktisi dan akademisi. Satu satunya, Kresnayana Yahya. Pria yang mendapat julukan Bapak Statistika Indonesia, dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Kresnayana dikenal sebagai konsultan bisnis andal dan berpengalaman. Sudah tak terhitung berapa banyak perusahaan meminta bantuan dirinya. Banyak pengusaha yang saya kenal, mengaku sangat familiar dan sering berkonsultasi dengan Kresnayana. Pernah, suatu ketika,  Kresnayana didatangi 15 pemilik restoran ternama di Surabaya.

Mereka cemas lantaran omzetnya turun. Kresnayana mengingatkan mereka kalau zaman telah berubah. Tak bisa lagi menjalankan bisnis secara konvensional. Dulu, orang mengukur sukses usaha kalau tokonya dikunjungi  banyak pembeli. Sekarang tidak lagi. Karena banyak pembeli mencari dan berbelanja via online. Teknologi mengubah pola perilaku konsumen. Prediksi dia, perputaran uang di dunia digital dapat disetarakan perputaran uang di 40 mal.

Kresnayana juga punya perhatian besar terhadap perkembangan milenial. Tahun 2014, Kresnayana menjadi penasihat program Start Surabaya. Wadah untuk mendorong dan memfasilitasi anak muda memulai, menjalankan, dan memberikan kontribusi bisnis kreatif berbasis teknologi. Program ini inisiatif bersama, Pemerintah Kota Surabaya, PT Kibar, Enciety Business Consult, dan Radio Suara Surabaya.

Di Start Surabaya, Kresnayana juga ditunjuk menjadi juri dan memberikan konsultasi. Hasil dari program ini salah satunya mengadakan kompetisi dan memilih tiga startup sebagai pemenang. Mereka kemudian dikirim ke Silicon Valley, Amerika Serikat. Berkunjung dan bertukar pengalaman dengan pelaku industri teknologi kelas dunia.

Dari situ, ekosistem digital Surabaya terus berkembang. Banyak anak muda kreatif dari Jakarta dan tertarik mengadakan event di Surabaya. Satu di antaranya Putri Tanjung yang kini menjadi stafsus Presiden.

Event besar anak muda yang digelar Putri Tanjung di Kota Pahlawan adalah Creativepreneur. Pembocaranya keren-keren., Chairul Tanjung, Tri Rismaharini, Achmad Zaky, Ernest Prakasa,  dan masih banyak lagi. Event-nya heboh. Puluhan ribu anak muda hadir di acara tersebut.  

***

Presiden Jokowi bersama tujuh stafsus milenial (KOMPAS.com/Ihsanuddin)
Presiden Jokowi bersama tujuh stafsus milenial (KOMPAS.com/Ihsanuddin)
Bagi Kresnayana Yahya, keberadaan stafsus milenial karena kebutuhan. Ini lantaran perwakilan di legislatif dan staf di birokrasi tak mampu merefleksikan pendapat dan kebutuhan kelompok milenial dan alpa generasi di bawah 26  tahun (median age).  

"Di Indonesia, jumlah yang masuk kelompok ini 135 juta orang. Mereka itu yang tidak terwakili dan terpantau. Apa saja yang mereka butuhkan?" ujar dia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun