Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Semanggi Instan Aminah "Terbang" ke Belanda dan AS

2 Oktober 2019   15:43 Diperbarui: 3 Oktober 2019   04:21 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aminah saat menjadi narasumber Bincang Kompas.foto: arya wiraraja

Cara memasak semanggi instan itu dituliskan dalam dus tersebut. Di mana konsumen hanya perlu merebus daun semanggi dan ditambahi sedikit garam. Bumbu kering yang sudah tersedia ditambah air dan kerupuk yang telah digoreng.

Menurut Aminah, cara memasak semanggi instan ini sama seperti memasak mi instan. Mudah, cepat, dan tidak ribet. "Rasanya juga sama seperti makan semanggi segar," jamin dia.  

Dengan kemasan baru, penjualan semanggi instan bergerak naik. Aminah memanfaatkan betul pemasaran via online.  Baik di marketplace seperti Bukalapak, Tokopedia, dan Shopee. Juga di Facebook dan Instagram.

Saban bulan, 500 bungkus semanggi instan dikirim ke konsumen di Jakarta, Tangerang, Bandung, Bali, Sumatera dan beberapa kota di Kalimantan. Sebagian di antara mereka telah menjadi reseller-nya.   

Yang menyenangkan, Selendang Semanggi juga beberapa kali dikirim ke Belanda dan Amerika Serikat (AS). Aminah punya pelanggan setia. Namanya Estin, tinggal di kawasan Citraland, Surabaya. Estin kerap membawa semanggi instan Aminah untuk diberikan kepada saudaranya yang tinggal di Belanda.

Satu lagi, Bu Ferry. Rumahnya di Kertajaya Indah, Surabaya. Bu Ferry punya saudara yang bermukim di Amerika Serikat. Ketika berada di Jakarta saudaranya itu sempat makan semanggi instan. Setelah tahu rasanya, ia pesan lagi dan dibawa ke Negeri Paman Sam. Kini, saban pulang ke Jakarta, saudara Bu Ferry selalu minta dipesankan semanggi instan.

Tiap bulan, Aminah butuh 200 kilogram daun semanggi. Dari hasil penjualan, Aminah mampu meraup pendapatan berkisar Rp 15 juta-Rp 25 juta sebulan.

Meski jual semanggi instan, Aminah masih tetap melayani pecinta pecel semanggi di rumah.  Melanjutkan usaha yang dirintis neneknya, Sanpi dan Sapifah, sejak 1970, kemudian diteruskan ibunya, Anteng. (agus wahyudi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun