Aminah telah melakukan beberapa kali uji coba mengeringkan daun semanggi. Hingga dia menemukan cara yang dianggap pas. Di mana, daun semanggi yang baru dipanen, lantas dicuci bersih, ditiris, lalu dijemur selama satu hari kalau ada panas. Setelah itu, daun semanggi dipanaskan menggunakan mesin oven.
"Saya pakai oven untuk menghilangkan bakteri dan jamur. Makanya, kalau ada daun semanggi yang agak gosong itu akibat dioven," beber Aminah.
Proses berikutnya, Aminah memasukkan daun semanggi yang sudah dikeringkan ke dalam plastik kedap udara. Tujuannya agar tahan lama. Menurut dia, kalau dikeringkan dengan oven saja, rasa semanggi bisa berubah, makanya harus menggunakan juga sinar matahari.
Cara itu cukup efektif membantu penjualan semanggi ibunya, Anteng. Ketika masa paceklik daun semanggi, Anteng bisa tetap jualan pecel semanggi. Ada pasokan daun semanggi yang dikeringkan. Hal itu pada gilirannya membuat para penjual pecel semanggi di kampungnya bertanya-tanya. "Kok isok rendheng-rendheng dodolan (kok bisa musim hujan masih bisa jualan, red?" begitu kata mereka.
Belakangan, mereka tahu kalau Anteng punya cadangan daun semanggi yang dikeringkan. Kendati begitu, Anteng tak mau egois. Dia selalu berbagi bahan daun semanggi hasil pengeringan. Dia melayani penjual semanggi di kampungnya yang ingin kulakan daun semanggi. Harga grosir, bukan eceran tentunya. Sejak itu, ketika musim hujan tiba, di Surabaya masih banyak didapati penjual pecel semanggi.Â
Menurut Aminah, dalam pengeringan daun semanggi harus pas. Tidak boleh terlalu kering karena bisa remuk. Aromanya juga beda. Setelah itu, daun semanggi dimasukkan plastik, lalu di-packing.Â
Semanggi instan buatan Aminah diolah menjadi empat porsi dan bertahan hingga dua bulan. Selain daun semanggi, Aminah juga mengeringkan bumbu dan kerupuk puli yang menjadi satu sajian kuliner khas Surabaya ini. Â
***
Semanggi instan Aminah kemudian diikutkan program Tatarupa yang me-repackaging dan rebranding produk pelaku usaha Pahlawan Ekonomi. Hingga disepakati nama produknya, Selendang Semanggi.Â
Produk Selendang Semanggi dibagi dua versi, ukuran 30 gram dan 80 gram. Untuk satu dus 30 gram dibandrol Rp 50 ribu, sedang satu dus yang 80 gram dihargai Rp 95 ribu. Dalam satu dus yang dibungkus plastik terdiri dari daun semanggi yang telah dikeringkan, bumbu pecel, dan kerupuk puli.Â