Mohon tunggu...
Agussalim Ibnu Hamzah
Agussalim Ibnu Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Historia Magistra Vitae

Mengajar sambil belajar menulis beragam tema (sejarah, pendidikan, agama, sosial, politik, hingga kisah-kisah inspiratif). Menerbitkan sejumlah buku tunggal atau antologi bersama beberapa komunitas seperti AGUPENA, SATUPENA, MEDIA GURU, KMO, SYAHADAH, AGSI dan SAMISANOV.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ayla dan Suleyman: Persaudaraan Beda Negara dalam Balutan Perang Korea

2 Januari 2025   12:59 Diperbarui: 2 Januari 2025   12:59 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampul  film Ayla, The Daughter of War (Sumber: Wikipedia)

Salah satu imbas perluasan Perang Dingin keluar Eropa antara blok Barat dengan Blok Timur adalah Perang Korea (1950-1953). Meski demikian, perang saudara antara Korea Utara versus Korea Selatan tidak semata-mata hanya kisah pertempuran di garis depan. Masih ada kisah persaudaraan meski berbeda negara. Kisah nyata inilah yang menginspirasi lahirnya film Ayla, The Daughter of War yang disutradarai oleh Can Ulkay dengan produser Mustafa Uslu. Dua tokoh utama dalam film drama Turki-Korea Selatan ini adalah Sersan Suleyman dan Ayla. Suleyman menjadi bagian dari 4.500 tentara Turki yang ditempatkan di Korea sebagai pasukan perdamaian PBB, sedangkan Ayla adalah seorang gadis kecil berkebangsaan Korea Selatan, tempat Suleyman ditugaskan.

Ayla Hampir Mati Beku di Samping Mayat Ibunya

Pertemuan Suleyman dengan Ayla berlangsung dalam suasana yang sangat dramatis. Saat itu jip Suleyman bersama komandannya dan dua prajurit Turki lainnya baru saja disergap. Meski mereka berhasil melumpuhkan musuh, tetapi jip mereka terbakar. Akibatnya, mereka harus menerobos hutan untuk mempersingkat perjalanan.

Di tengah hutan itulah Suleyman menemukan seorang gadis kecil di antara puluhan mayat. Sambil terduduk di tengah cuaca yang sangat dingin, ia masih menggenggam tangan seorang wanita yang sudah meninggal, mungkin ibunya. Suleyman segera mengulurkan tangan meraih gadis kecil itu dan membawanya ke pangkalan militer Turki. Suleyman tidak peduli apakah gadis kecil yang ditemukannya berasal dari Korea Selatan atau Korea Utara, yang jelas anak itu terlantar dan ia harus menyelamatkannya.

Suleyman yang tidak mengetahui nama gadis kecil yang ditemukannya lantas memberinya nama Ayla yang berarti bulan. Alasannya wajah gadis kecil itu bulat dan bersinar seperti bulan dan juga karena ditemukan di bawah sinar bulan.

Gadis Kecil dalam Koper

Kehadiran Ayla di pangkalan militer Turki menciptakan suasana berbeda. Pangkalan tempat Suleyman bertugas ini menjadi berbeda dengan pangkalan militer lainnya karena kehadiran seorang gadis kecil. Keceriaan Ayla telah menghidupkan suasana di pangkalan yang identik dengan prajurit berseragam dan senjata. Ayla bahkan kerap berfoto dengan para prajurit yang masih berseragam.

Meski demikian, kebersamaan Ayla dengan para prajurit Turki terutama Suleyman harus berakhir, sebab ayah angkatnya itu harus kembali ke negaranya setelah bertugas 15 bulan di Korea. Suleyman memutuskan menitipkan Ayla di sebuah sekolah sekaligus panti asuhan yang dikenal dengan nama Sekolah Ankara. Sekolah itu memang didirikan oleh Turki untuk menampung anak-anak korban perang.

Sayangnya, meski telah dibujuk Ayla tetap memaksa ingin bersama Suleyman. Didorong oleh rasa iba melihat kesedihan anak angkatnya, Suleyman memutuskan membawa Ayla ke Turki bersamanya. Masalahnya adalah bagaimana mungkin meloloskan Ayla di pelabuhan menuju negaranya.

Suleyman menemukan ide. Dimasukkannya Ayla ke dalam sebuah koper. Suleyman berusaha tenang saat tiba gilirannya diperiksa oleh petugas. Meski diliputi rasa was-was, ia masih berharap dapat lolos dan membawa serta Ayla ke negaranya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun