Mohon tunggu...
Agussalim Ibnu Hamzah
Agussalim Ibnu Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Historia Magistra Vitae

Mengajar sambil belajar menulis beragam tema (sejarah, pendidikan, agama, sosial, politik, hingga kisah-kisah inspiratif). Menerbitkan sejumlah buku tunggal atau antologi bersama beberapa komunitas seperti AGUPENA, SATUPENA, MEDIA GURU, KMO, SYAHADAH, AGSI dan SAMISANOV.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kerusakan "Garam Bumi" dan Perihal Tertawa Terbahak-bahak

16 Desember 2024   07:13 Diperbarui: 16 Desember 2024   07:13 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada riwayat yang dikutip dari kisah Nabi Khidir as dan Nabi Musa as. Riwayat yang bersumber dari Ibnu Umar ra itu, mengisahkan bahwa salah satu amanat Nabi Khidir as terhadap Nabi Musa as adalah agar tidak mentertawakan orang yang berbuat salah. Amanat Nabi Khidir as ini mengajarkan kepada kita bahwa jika terhadap yang berbuat salah saja kita tidak boleh tertawai, apalagi orang yang tidak berbuat salah.

Antara Tertawa dan Tersenyum

Di bagian akhir tulisan ini, kami ingin mengutip riwayat dari Auf bin Abdullah bahwa Nabi saw tidak pernah tertawa, kecuali hanya tersenyum, dan beliau tidak menoleh, kecuali dengan seluruh muka (menghadap). Al Faqih lalu menjelaskan bahwa tersenyum adalah sesuatu yang disunahkan, sedangkan tertawa dengan terbahak-bahak adalah makruh hukumnya. Jika demikian, semampu mungkin kita meninggalkannya sebab yang demikian itu dapat mematikan hati dan mendatangkan banyak tangis di akhirat kelak.

Imam Hasan Al-Basri pernah menegur seorang pemuda yang tertawa di depannya, "Wahai pemuda, apakah dirimu sudah merasa aman dari shirat?" Dijawab, "Belum." Beliau berkata, "Lalu apa yang menyebabkan kamu tertawa seperti itu?" Setelah mendapat teguran seperti itu, pemuda itu tidak lagi tertawa sebagaimana semula.

Akhirnya kami menutup artikel ini dengan peringatan Ibnu Abbas ra sebagaimana juga dikutip oleh Al Faqih. Sepupu Nabi saw itu pernah berpesan, "Barangsiapa yang tertawa ketika berbuat maksiat, maka kelak ia akan masuk neraka dengan menangis."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun