Mohon tunggu...
Agussalim Ibnu Hamzah
Agussalim Ibnu Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Historia Magistra Vitae

Mengajar sambil belajar menulis beragam tema (sejarah, pendidikan, agama, sosial, politik, hingga kisah-kisah inspiratif). Menerbitkan sejumlah buku tunggal atau antologi bersama beberapa komunitas seperti AGUPENA, SATUPENA, MEDIA GURU, KMO, SYAHADAH, AGSI dan SAMISANOV.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Husein Mutahar: Pencipta Lagu Hari Merdeka, Tokoh Pramuka dan Pendiri Paskibraka

15 Agustus 2024   13:16 Diperbarui: 15 Agustus 2024   13:52 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Husein Mutahar pada tahun 1998 saat mengenakan seragam Pramuka (https://www.republika.id/posts/31006/sayyid-husein-mutahar-kiprah-habib-dan-paskibraka)

1946: Membentuk Pasukan Pengibar Berjumlah Lima Orang

Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan yang pertama pada tahun 1946, bendera Merah Putih belum dikibarkan oleh pasukan pengibar sebagaimana saat ini. Jika tahun 1945, bendera dikibarkan oleh dua orang pemuda maka pada tahun 1946 bertambah menjadi lima orang.

Saat itu, Presiden Soekarno memberikan tugas kepada ajudannya, Mayor (Laut) Husein Mutahar untuk membentuk pasukan pengibar bendera bertepatan dengan pindahnya ibu kota Indonesia ke Yogyakarta. H. Mutahar lalu mengambil keputusan untuk melibatkan perwakilan pemuda dari seluruh penjuru tanah air untuk mengibarkan bendera pusaka. Tetapi karena gagasan ini sulit terlaksana, maka H. Mutahar hanya menghadirkan lima orang pemuda (3 putra dan 2 putri) yang berasal dari berbagai daerah tetapi sedang berada di Yogyakarta.

1967-1969: Membentuk Formasi Paskibraka 17-8-45

Setelah gagal membentuk pasukan pengibar bendera pada tahun 1946, Husein Mutahar mencoba mewujudkannya kembali pada tahun 1967, tetapi kali ini atas permintaan Presiden Soeharto. Husein Mutahar yang telah menjabat Direktur Jenderal Urusan Pemuda dan Pramuka lantas mengembangkan formasi pasukan pengibar menjadi tiga kelompok yang dinamakan sesuai jumlah anggotanya yaitu Pasukan 17, Pasukan 8 dan Pasukan 45. Ketiga pasukan inilah yang akan membentuk formasi barisan sesuai dengan momen Proklamasi Kemerdekaan yaitu 17-8-45.

Tugas H. Mutahar membentuk formasi pasukan ikut dibantu oleh Idik Sulaeman, pegawai negeri di Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang menjabat Kepala Dinas Pengembangan dan Latihan. Kelak pada tahun 1973, dia pula yang berjasa memperkenalkan akronim Paskibraka untuk menyebut Pasukan Pengibar Bendera Pusaka. Nama ini sekaligus menggantikan nama Pasukan Pengerek Bendera Pusaka yang telah dipergunakan sejak tahun 1967 hingga 1972.

Kembali pada tahun 1967, sehubungan dengan kondisi yang ada, H. Mutahar hanya melibatkan putra daerah yang ada di Jakarta dan menjadi anggota Pandu/Pramuka untuk melaksanakan tugas pengibaran bendera pusaka. Sementara Pasukan 45 diambil dari Pasukan Pengawal Presiden (Paswalpres) yang mudah dihubungi karena mereka bertugas di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta.

Barulah kemudian pada tahun 1968, petugas pengibar bendera pusaka merupakan para pemuda utusan berbagai provinsi di Indonesia. Berhubung tidak semua provinsi mengirimkan utusannya, maka pasukan masih harus ditambah dengan eks anggota pasukan tahun 1967. Barulah pada tahun 1969, anggota pengibar bendera pusaka adalah remaja SMA utusan provinsi dari seluruh tanah air. Setiap provinsi mengirimkan sepasang remaja putra dan putri.

Meski tetap disebut sebagai pasukan pengibar bendera pusaka tetapi sejak 1969 itu mereka tidak lagi mengibarkan bendera pusaka yang asli, melainkan duplikatnya. Hal ini mempertimbangkan kondisi bendera pusaka yang telah berusia 24 tahun. Meski demikian, bendera pusaka senantiasa dihadirkan dalam upacara memperingati Proklamasi Kemerdekaan meskipun tidak lagi dikibarkan.

Semoga di momen peringatan HUT Kemerdekaan ke-79 ini kita tidak larut dalam polemik Paskibraka putri yang tidak mengenakan jilbab saat pengukuhan di IKN, tetapi kita berkesempatan meluangkan waktu mengenang sosok penting dalam pembentukan Paskibraka. Dialah Husein Mutahar, tokoh dengan beberapa peran sejak masa-masa awal kemerdekaan, Orde Lama hingga Orde Baru. Semoga kita mengenang spirit perjuangannya termasuk dengan meresapi lagu-lagu perjuangan yang digubahnya.

Tujuh belas Agustus tahun empat lima
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
Merdeka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun