Mohon tunggu...
Agussalim Ibnu Hamzah
Agussalim Ibnu Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Historia Magistra Vitae

Mengajar sambil belajar menulis beragam tema (sejarah, pendidikan, agama, sosial, politik, hingga kisah-kisah inspiratif). Menerbitkan sejumlah buku tunggal atau antologi bersama beberapa komunitas seperti AGUPENA, SATUPENA, MEDIA GURU, KMO, SYAHADAH, AGSI dan SAMISANOV.

Selanjutnya

Tutup

Film

Loung Ung: Kisah Nyata Perjuangan Hidup Gadis Kecil Kamboja dalam Film Angelina Jolie

30 Juli 2024   08:24 Diperbarui: 30 Juli 2024   09:07 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Loung Ung (berjalan di samping ayahnya) saat mengungsi (Film First They Killed My Father)/Backstage.com

Kehidupan damai keluarga Loung Ung mulai terancam setelah laskar komunis Khmer Merah menguasai kota Phnem Penh sejak tahun 1975. Di pihak lain Amerika Serikat mulai menarik pasukannya dari negara bekas jajahan sekutunya, Prancis ini. Meski demikian, kepergian tentara AS justru menjadi alasan Khmer Merah memerintahkan warga mengosongkan kota Phnom Penh dengan dalih AS akan membombardir kota.

Loung Ung dan keluarganya lalu bergabung dengan para pengungsi yang bergerak keluar dari ibu kota Kamboja menuju pedesaan yang letaknya sangat jauh dari perkotaan. Waktu tempuh ke pengungsian bahkan mencapai tiga hari perjalanan. Loung Ung masih lebih beruntung bersama keluarganya karena mereka mengungsi menggunakan mobil pribadi. Sayangnya, di perjalanan laskar Khmer Merah menyita semua barang-barang mereka termasuk mobil. Akibatnya mereka harus melanjutkan perjalanan ke tempat pengungsian dengan berjalan kaki.

Sempat Berlindung di Rumah Paman 

Di perjalanan menuju pengungsian, laskar Khmer Merah mulai melakukan penangkapan dan pembunuhan terhadap pekerja-pekerja pemerintahan. Selain karena kebencian mereka terhadap pemerintahan Jenderal Lon Nol yang pro AS, mereka juga tidak membutuhkan pegawai-pegawai karena yang mereka perlukan adalah pekerja di ladang-ladang pertanian. Ayah Loung Ung selamat dari penangkapan karena telah membakar semua identitasnya.

Loung Ung (berjalan di samping ayahnya) saat mengungsi (Film First They Killed My Father)/Backstage.com
Loung Ung (berjalan di samping ayahnya) saat mengungsi (Film First They Killed My Father)/Backstage.com

Di perjalanan, Loung Ung dan keluarganya bertemu dengan saudara ibunya yang bekerja sebagai petani. Mereka pun sementara waktu dapat tinggal bersama keluarga pamannya tersebut. Tetapi Paa Ung dan Maa kemudian memutuskan membawa pergi anak-anak mereka demi keselamatan keluarga saudara mereka. Orang tua Loung Ung khawatir jika keluarganya mendapat bahaya dari Khmer Merah karena menyembunyikan pengungsi dari kota.

Saat mereka beristirahat di malam hari, Loung Ung dan keluarganya ditemukan oleh anggota Khmer Merah. Mereka lantas dibawa ke kamp pengungsian yang berada di tengah hutan. Di tempat ini, para pengungsi bukan hanya diminta membangun sendiri tempat tinggal, tetapi mereka juga harus bekerja sebagai petani di ladang-ladang pertanian. Di antara tujuannya adalah menyuplai makanan untuk laskar Khmer Merah yang masih bertempur menghadapi tentara AS.

Mulai Berpisah dengan Saudara, Ayah dan Ibunya

Loung Ung harus berpisah dengan saudara dan ayahnya saat Khmer Merah membutuhkan pekerja di kamp pengungsian lainnya. Loung harus merelakan ketiga kakaknya yaitu Meng, Koy dan Keav yang akan dipindahkan ke tempat lain. Berselang beberapa hari, Loung dan ibunya diberi izin menjenguk Keav yang sakit. Minimnya pengobatan menyebabkan mereka harus rela melepas kepergian Keav yang tidak mampu bertahan dengan penyakitnya.

Belum sembuh kepedihan kehilangan saudara, Loung Ung pun harus merelakan berpisah dengan ayahnya. Khmer Merah membawa Paa Ung yang dulu menyamar sebagai buruh untuk memperbaiki jembatan. Loung sudah membayangkan bahwa ayahnya akan mengalami nasib dieksekusi oleh Khmer Merah.

Didoktrin dan Menjadi "Prajurit Kecil" Khmer Merah 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun