Di artikel sebelumnya, kami sudah menyajikan kisah perjuangan pasangan Augustin dan Jolande menyelamatkan suku Tutsi dari genosida suku Hutu di Rwanda. Begitupun kemudian kisah persahabatan Augustin dengan Cecile yang juga dari suku Tutsi yang berhasil menyelamatkan ratusan orang.Â
Kali ini masih tentang genosida Rwanda tetapi tokoh yang menjadi pahlawan kali ini adalah Paul Rusesabagina dari suku Hutu. Sebagaimana Augustin, Paul juga didukung oleh istrinya dari suku Tutsi bernama Tatiana.
Jadi ada kesamaan pesan antara kisah yang kami sajikan di artikel sebelumnya dengan artikel kali ini, bahwa persahabatan beda suku dapat menyelamatkan jiwa banyak orang yang sedang terlibat dalam konflik. Begitupun Paul dari suku Hutu yang saling mendukung dan menguatkan dengan istrinya yang berasal dari suku minoritas Tutsi.Â
Ketabahan dan kerja keras mereka membuahkan hasil yang dikenang abadi dalam sejarah kemanusiaan. Humanitarian Rwanda kelahiran 1954 yang berhasil melindungi 1.268 pengungsi Hutu dan Tutsi ini kemudian dianugerahi banyak penghargaan di bidang kemanusiaan dan kemerdekaan.
Di antara penghargaan yang diperoleh oleh pahlawan kemanusiaan Rwanda yang memutuskan tinggal di San Antonio, Texas, AS ini adalah Presidential Medal of Freedom. Penghargaan yang diberikan oleh Presiden AS ini merupakan penghargaan sipil tertinggi di AS yang selevel dengan Congressional Gold Medal.
Kisah perjuangan Paul dan istrinya menginspirasi film Hotel Rwanda yang diproduksi pada tahun 2004 atau empatbelas tahun sebelum film Rwanda yang mengangkat kisah Augustin dan Jolande. Kesuksesan film yang tayang perdana di Festival Film Internasional Toronto (2004) ini dibuktikan dengan berhasil menembus nominasi Academy Award.
Pernikahan yang Ditentang oleh Ekstremis Hutu
Sebelum terlibat dalam konflik genosida di negaranya, Paul sudah mengalami cekcok atau perselisihan dengan ekstremis Hutu terutama dengan Georges Rutaganda. Ternyata selain pemasok barang langganan ke hotel tempat Paul bekerja, ia juga seorang pemimpin lokal interahamwe, sebuah milisi Hutu yang terkenal sangat anti-Tutsi dan cenderung bertindak brutal.
 Di organisasi ini, Rutaganda bahkan menjabat wakil ketua milisi interahamwe. Hal inilah yang menyebabkan pimpinan milisi Hutu kelahiran 1958 ini menjadi salah satu tokoh yang bertanggung jawab atas terjadinya genosida di Rwanda pada tahun 1994. Dialah yang mendirikan Radio Television Libre des Mille Collines (RTLM) di Kigali yang menyerukan pembantaian terhadap orang-orang dari suku Tutsi.