Mohon tunggu...
Agussalim Ibnu Hamzah
Agussalim Ibnu Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Historia Magistra Vitae

Mengajar sambil belajar menulis beragam tema (sejarah, pendidikan, agama, sosial, politik, hingga kisah-kisah inspiratif). Menerbitkan sejumlah buku tunggal atau antologi bersama beberapa komunitas seperti AGUPENA, SATUPENA, MEDIA GURU, KMO, SYAHADAH, AGSI dan SAMISANOV.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Makna dan Sosok di Balik "All Eyes on Rafah" hingga Aksi "Dunia Benci Israel"

1 Juni 2024   16:54 Diperbarui: 2 Juni 2024   10:22 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kita bertanya apa fenomena dunia yang paling menyita perhatian dan simpati publik setelah Israel membom kamp pengungsian Tas as-Sultan di Rafah bagian Selatan pada Minggu, 26 Mei 2024? Maka jawabannya adalah fenomena "All Eyes on Rafah".

Awal mula fenomena simpati dunia ini adalah sebuah gambar yang dibuat dengan Artificial lntelligence (AI) bertuliskan "All Eyes on Rafah" yang telah membanjiri media massa sejak Selasa (28/5/2024). Kalimat itu ditulis mencolok di antara gambar barisan tenda pengungsian yang tampak padat dan membentang rapi di sebuah gurun. Itu adalah gambaran tenda pengungsian ratusan ribu warga Palestina selama Perang Israel-Hamas sejak Oktober 2023 lalu.

Lalu apa sesungguhnya arti ungkapan "All Eyes on Rafah" yang sedang tranding itu? Jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia, kalimat ini sesungguhnya berarti Semua Mata Tertuju pada Rafah. Meski demikian, slogan ini bukan lagi hanya berisi seruan untuk terus memantau perkembangan di Rafah, tetapi telah menjelma menjadi ungkapan doa untuk Rafah dan di sisi lain menjadi laknat untuk Israel.

Sosok Di Balik "All Eyes on Rafah": Direktur hingga Selebriti Dunia

Mengutip video Kompas.com (29/5/2024), ungkapan "All Eyes on Rafah" awalnya muncul dari Direktur Kantor Wilayah Pendudukan Palestina di organisasi kesehatan dunia (WHO), Reek Peepercorn, pada Februari 2024 lalu. Ia menyerukan "All Eyes on Rafah" beberapa hari setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu memerintahkan rencana evakuasi di Rafah menjelang serangan dilancarkan Israel. Trandingnya slogan ini juga tidak bisa dilepaskan oleh peran banyak selebriti papan atas India seperti Varun Dhawan, Aly Ghoni, Samantha Ruth Prabhu, dan Tripti Dimr. Aksi mereka lalu diikuti oleh selebriti dunia lainnya seperti penyanyi Inggris Leigh-Anne Pinnock, model Holliwood Bella Hadid dan aktris Saoirse-Monica Jackson dan Susan Sarandon.

Dibagikan 44 Juta Kali di Akun Instagram

Hal ini sebagaimana dilansir video Kompas.com (30/5/2024) bahwa gambar bertuliskan "All Eyes on Rafah" telah dibagikan lebih dari 44 juta akun instagram. Ini tentu sebuah perwujudan simpati dunia terhadap penderitaan rakyat Palestina selama perang paling dahsyat antara Israel-Hamas. Tentu bukan hanya di instagram saja, tetapi dibagikan melalui berbagai platform media sosial, seperti facebook, twiter hingga grup-grup whatsapp. Begitupun tanda pagar (tagar) #alleyesonrafah yang telah mencapai 1 juta cuitan.

"All Eyes on Rafah": Semiliar Laknat untuk Israel

Di salah satu grup whatsapp penulis dibagikan sebuah video yang diberi caption "SAVE GAZA ALL EYES ON RAFAH FREE PALESTINA". Video yang diberi tagar #SPIRITOFAQSANEWS itu berisikan seruan untuk pembebasan Palestina. Di video itu salah satu tokoh umat Islam Indonesia yang sosoknya identik dengan aksi bela Palestina, Ustadz Bahtiar Nasir menegaskan bahwa genosida Israel di Rafah sudah semakin brutal. 

Oleh sebab itu ia mengajak seluruh umat Islam, dan secara umum rakyat Indonesia untuk menyatakan perlawanan terhadap kekejian kemanusiaan genosida yang sedang berlangsung saat ini di Rafah. Ia lalu mengajak menghadiri aksi All Eyes on Rafah, semiliar laknat untuk Israel pada Sabtu, 1 Juni 2024 di depan Kedutaan Amerika Serikat (AS) dimulai dari pukul 06.00 pagi (WIB). Ia juga menjelaskan bahwa aksi ini untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia sangat peduli dan anti kepada penjajahan apalagi pembantaian kemanusiaan. Seruan itu diakhiri dengan slogan "Save Rafah: All Eyes on Rafah".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun