Mohon tunggu...
Agussalim Ibnu Hamzah
Agussalim Ibnu Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Historia Magistra Vitae

Mengajar sambil belajar menulis beragam tema (sejarah, pendidikan, agama, sosial, politik, hingga kisah-kisah inspiratif). Menerbitkan sejumlah buku tunggal atau antologi bersama beberapa komunitas seperti AGUPENA, SATUPENA, MEDIA GURU, KMO, SYAHADAH, AGSI dan SAMISANOV.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Prabowo dan "Ghost Fleet" yang Ramalkan Indonesia Bubar Tahun 2030

19 Februari 2024   13:39 Diperbarui: 20 Februari 2024   06:53 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar KompasTV

Jika ada kesempatan, penulis akan menguraikannya bersama karya-karya lain yang juga dianggap pernah meramalkan fakta atau peristiwa yang mirip di dalam karya tersebut. Intinya, terlepas dari tujuan Prabowo Subianto mengutip Ghost Fleet dalam pidato pilitiknya, kita harus waspada dan tetap berdoa untuk keselamatan bangsa dan negeri ini.

Mari menjaga NKRI sebagaimana para pejuang terdahulu mengorbankan harta, jiwa bahkan masa depan mereka untuk negeri tercinta. Jangan biarkan negeri ini tergadai untuk kepentingan pribadi atau kepentingan kelompok tertentu. Siapapun yang akan memimpin negeri ini, apalagi jika takdir memihak ke Prabowo Subianto, maka dia harus membuktikan bahwa dia pantas menjadi sosok yang menyelamatkan negeri ini dari kebangkrutan.

Jangan jadikan tahun 2030 sebagai pembuktian benar tidaknya prediksi itu, tetapi juga masa-masa sesudahnya. Sebagaimana jika kita berhasil melewati masa-masa kritis 1997-1998, bukan berarti di masa depan tidak akan terulang lagi. Jika suatu masa berlalu dan prediksi meleset, bukan berarti kita lantas menjadi lalai, sebab seperti yang Prabowo ingatkan bahwa ada yang iri dengan kekayaan kita, sementara mereka tidak punya kekayaan alam.

Prabowo juga mengingatkan agar membaca ulang sejarah bagaimana kita dikuasai ratusan tahun terutama oleh Belanda untuk menguras sumber daya alam kita. Desakan untuk mendapatkan sumber daya alam ini pula yang membuat Jepang yang sebelumnya memproklamirkan diri sebagai "saudara tua" tega mengeksploitasi sumber daya alam dan memperkosa ibu pertiwi. Lalu bangsa apa lagi yang paling berkepentingan terhadap sumber daya alam kita di masa depan? Jika menggunakan prediksi Ghost Fleet maka spekulasinya adalah salah satu dari dua poros: Amerika Serikat atau China-Rusia. Tetapi jika kita beranggapan bahwa pidato Prabowo sekadar "jualan politik untuk elektabilitas" dan tak berdasar, maka seperti kata Prabowo yang penting dia sudah menunaikan kewajibannya sebagai anak bangsa. Mari menempatkan diri di antara ruang pesimisme dan optimisme. Jangan condong hanya ke optimisme sampai lupa mawas diri, dan jangan pula condong pada pesimisme sampai lupa berjuang dan berdoa. Sebaik-baiknya urusan adalah yang pertengahan, optimis harus tetapi waspada dengan ancaman adalah kewajiban.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun