Meninggalkan masjid tua, penulis masih diajak menjelajahi kampung tua. Terletak tidak jauh dari masjid ada tiga tempat yang bagi penulis masih merupakan misteri. Pertama, "Pakkojokang" berbentuk liang seperti mulut sumur. Konon dahulu fungsinya mirip dengan batu Hajar Aswad. Kedua, "Ta'ra Lisak Bangkeng" yang dipercaya merupakan bekas telapak kaki Dato' ri Bandang. Ketiga, "Kuburu'na Dato' ri Bandang" yang dipercaya sebagai makam Dato' ri Bandang.
Di antara ketiga tempat di atas tentu yang paling misterius adalah makam Dato' ri Bandang sebab sepanjang pengetahuan penulis sebagai Guru Sejarah, makam ulama ini terletak di Makassar, tepatnya di Tallo. Apalagi dalam sejarahnya, Dato' ri Bandang memang menjadikan Tallo sebagai pusat penyebaran Islam di wilayah kerajaan Gowa-Tallo.
Meski demikian, sebuah kepercayaan atau keyakinan harus tetap dihargai sebab selain Dato' ri Bandang ada ulama setelahnya yang bahkan memiliki tiga makam yaitu di Gowa, di Banten dan di Cape Town (Afrika Selatan). Ulama yang dimaksud adalah Syekh Yusuf. Apalagi sebagaimana penuturan Sirajuddin, nara sumber sekaligus imam Masjid Awaluddin Gantarang Lalang Bata bahwa Dato' ri Bandang sempat datang kembali ke kampung tua ini untuk menyaksikan masjid yang pernah ia minta untuk didirikan oleh Karaeng Gantarang Pangali Patta Raja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H