Penghormatan Dunia bagi Pelaut Indonesia
Hanya sehari beristirahat, para pelaut Indonesia kembali berlayar menuju pelabuhan tujuan. Di tengah lautan, Pinisi Nusantara berpapasan dengan Kapal Induk Armada VII USS Constellation. Sesuai etika kelautan, kapal yang lebih kecil segera menurunkan bendera dan membunyikan peluit sebagai tanda penghormatan. Sedangkan kapal yang lebih besar tak perlu membalas penghormatan tersebut.
Tapi kali ini lain. Kapal induk Amerika itu menurunkan layar. Suara nyaring peluit tanda penghormatan juga terdengar dari kapal itu. Lalu seperti ada yang mengomandoi, seluruh awaknya serempak turun ke geladak. Mereka memberi sikap hormat pada Pinisi Nusantara yang panjangnya hanya 37 meter dan diawaki belasan orang.
Akhirnya setelah sehari pelayaran, Pinisi Nusantara yang telah lama ditunggu, berhasil berlabuh di Marine Plaza, Vancouver. Kota di Pantai Barat Amerika yang memiliki sejarah kemaritiman yang panjang. Lebih kurang 100 surat kabar di Kanada kemudian mengulas pelayaran legendaris dalam sejarah kemaritiman dunia, khususnya di abad ke-20. Sebuah kapal kayu tradisional berhasil menempuh pelayaran sejauh lebih kurang 11 ribu mil. Melintasi ganasnya Samudera Pasifik.
Malam harinya Angkatan Laut Amerika menggelar resepsi. Kapten Gita Ardjakusuma duduk semeja dengan Laksamana Sudomo, Panglima Armada Laut USA di Pasifik dan Komandan Kapal Induk USS Constellation yang sempat berpapasan di laut. Saat Sudomo memperkenalkan Kapten Gita sebagai nakhoda Pinisi Nusantara, sontak hadirin berdiri. Sebuah aplaus panjang membahana.
Stand Indonesia yang semula sepi, semenjak kedatangan Pinisi Nusantara saban hari dikunjungi tak kurang 3.000 orang. Bahkan, pada 21 September 1986, Pinisi Nusantara didatangi 25 ribu pengunjung. Sebuah angka yang fantastis. Maka tak ayal, stand Indonesia masuk dalam kelompok Top Twelve berbintang empat di topik A Must See. Indonesia bahkan menjadi satu dari tiga negara yang dianugerahi paku rel kereta api Trans Canada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H