Mohon tunggu...
Agustinus Wahyono
Agustinus Wahyono Mohon Tunggu... Arsitek - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009; asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan pernah belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari). Buku tunggalnya, salah satunya adalah "Belum Banyak Berbuat Apa untuk Indonesia" (2018) yang berisi artikel non-fiksi dan berstempel "Artikel Utama" di Kompasiana. Posel : agustinuswahyono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Nangka Berbuah Cempedak

22 November 2018   12:56 Diperbarui: 22 November 2018   13:30 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ya, tentu saja, sama dengan ketika masih di kampung halaman. Dan di sana cempedak goreng dinamakan "jumput". Aduhai sedapnya!

img-4419-jpg-5bf649f0aeebe15c9040d883.jpg
img-4419-jpg-5bf649f0aeebe15c9040d883.jpg
Berbeda lagi dengan di Balikpapan, Kaltim. Di Kota Minyak Beruang Madu cempedak goreng namanya "sanggar cempedak". Kata "sanggar" dipakai untuk nama beberapa kudapan yang digoreng, semisal "sanggar pisang".

Sudah berbeda nama, berbeda pula pengolahannya, yaitu digoreng sekaligus dengan bijinya. Saya sering melepaskan biji yang bercampur dagingnya. Sangat tidak aduhai karena, bagi saya, selera juga dibentuk dari rumah, dan lingkungan sekitar. 

Begitulah kisah "nangka berbuah cempedak" yang di kampung halaman saya bernama "cemena", yang mungkin akronim dari "cempedak nangka".  Tapi, ya itu tadi, saya belum menemukan "cempedak berbuah nangka" selain dalam peribahasa.

*******

Kupang, 22 November 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun