Mohon tunggu...
Agustinus Wahyono
Agustinus Wahyono Mohon Tunggu... Arsitek - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009; asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan pernah belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari). Buku tunggalnya, salah satunya adalah "Belum Banyak Berbuat Apa untuk Indonesia" (2018) yang berisi artikel non-fiksi dan berstempel "Artikel Utama" di Kompasiana. Posel : agustinuswahyono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku Ingin Menjadi Malam

5 Januari 2016   21:09 Diperbarui: 6 Januari 2016   09:33 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Malam tidak pernah terganggu karena tidak mungkin ada tamu kecuali maling. Malam itu bisa menemani dan membantu Abang di kala kami nyenyak bermimpi istana dan kami menjadi putri-putri kerajaan.”

Ria berhenti sejenak. Bola matanya berputar lalu lurus ke kapuk-kapuk di sebatang pohon randu yang pernah kutabrak ketika kewalahan mengemudikan motor dengan banyak barang bawaan, dan rem blong karena kampasnya aus. Akibat menabrak itu lampu depan motor kami retak.

“Malam bisa memeluk kita. Malam bisa menyenyakkan Ayah dan Bunda, menyembuhkan Ayah, menyegarkan Bunda, dan pagi-pagi bisa pulang.”

Kali ini aku harus menahan desakan perasaanku yang telah sampai di kedua bola mataku. Ya, aku harus menahannya. Ini tentunya suatu pengingkaran sikapku yang tidak mau kompromi pada perasaanku sendiri. Entah kalau malam nanti, ketika adik-adikku asik bermimpi pada saat malam telah matang, dan kepalaku mendidih, sebelum esok pagi menjenguk Ayah.

*******

Panggung Renung – Balikpapan, 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun