Bunda Maria yang dari rahimnya Tuhan kita hadir ke dunia adalah Tabut Perjanjian yang baru. Bunda kita bersama Sang Sabda, Putranya, harus senantiasa bersama kita dalam membangun peradaban yang baru. Meditasi Yesus yang menjadikan spiritualitas Maria sebagai intinya dapat berperan dalam communio ini.Â
Kehadiran Sabda Tuhan dan Tabut Perjanjian yang baru, yaitu Tuhan Yesus dan Bunda-Nya adalah kekuatan yang kita butuhkan dalam perjalanan kita menuju tanah terjanji yang tidak lain adalah peradaban di bumi seperti di dalam surga.Â
Selain itu, Tuhan menghendaki supaya kita menjadi satu kawanan dengan satu gembala. Ini juga bagian dari communio. Kembalinya domba-domba Kristus menjadi satu kawanan ini bisa dimulai dengan membangun semangat spiritual yang sama.Â
Salah satu karakteristik Meditasi Yesus adalah bentuknya yang sederhana dan sepenuhnya berakar pada Injil sehingga bisa diikuti semua pengikut Kristus tanpa terkendala masalah dogmatis. Oleh karenanya bentuk doa ini dapat dijadikan sebagai salah satu sarana untuk mewujudkan satu kawanan domba Kristus.Â
Yang terakhir, imitatio.Â
Dalam panggilan transformatif, imitatio diartikan sebagai upaya untuk menjadi seperti Kristus agar kita menjadi sempurna seperti Bapa di sorga.Â
Lalu bagaimanakah konsep imitatio diterapkan dalam trasformasi peradaban? Dengan cara apa kita mengupayakan peradaban dunia ini menjadi seperti di dalam surga, sedangkan kita sama sekali tidak mengetahui seperti apakah peradaban surga itu.Â
Ternyata tidak serumit itu...Â
Tuhan telah memberi pemahaman ini kepada kita:Â
"Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu." (Luk.17:20-21)Â
Kerajaan Allah bukan bersifat fisik, juga bukan ideologi ataupun sistem politik, tetapi menyangkut relasi manusia dengan sesamanya.Â