Mohon tunggu...
Agustinus Daniel
Agustinus Daniel Mohon Tunggu... -

Credo ut Intelligam - Aku percaya maka aku mengerti.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tujuan Hidup Universal

20 Mei 2016   01:40 Diperbarui: 20 Mei 2016   01:57 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada yang mengatakan, tujuan hidup kita tidak lain adalah untuk menyembah Tuhan. Memang benar kita harus menyembah Tuhan, tapi bukan untuk itu kita diciptakan. Mengatakan kita diciptakan untuk menyembah Tuhan sama saja dengan mengatakan Tuhan membutuhkan kita untuk menyembah Dia. Apakah Tuhan tidak sempurna sehingga Dia membutuhkan sesuatu dari ciptaan-Nya sendiri?

Sama juga dengan orang yang mengatakan bahwa manusia diciptakan untuk mengasihi Tuhan.... Kita memang harus mengasihi Tuhan, tapi bukan untuk itu kita diciptakan. Apakah Tuhan kekurangan kasih sehingga Dia membutuhkan kasih dari ciptaan-Nya sendiri?

Apakah Tuhan itu kesepian sehingga Dia membutuhkan ciptaan untuk memperhatikan Dia?

Tuhan kita adalah Tuhan yang sempurna sejak sebelum Dia menciptakan segala sesuatu. Ini sangat penting untuk dipahami. Tuhan kita adalah Allah Tritunggal yang dalam ketiga pribadi-Nya dipenuhi kasih yang sempurna: Bapa mengasihi Putra dan Roh Kudus, Putra mengasihi Bapa dan Roh Kudus, dan Roh Kudus mengasihi Bapa dan Putra. Dengan kata lain, Allah Tritunggal hidup dalam kasih dan kekudusan yang sempurna sejak kekekalan, sejak sebelum segala sesuatu ada. Dia sama sekali tidak membutuhkan apapun lagi dari luar Diri-Nya.

Ini berbeda dengan Allah unitarian yang sebelum adanya penciptaan berada dalam keadaan kesepiaan yang tak terbayangkan. Dalam pandangan unitarian, mungkin saja Allah unitarian yang maha kesepian ini membutuhkan sesuatu untuk mengatasi kesepiannya, oleh karenanya cukup masuk akal jika Allah unitarian menciptakan manusia untuk menyembah dia.

Masalahnya..., karena Allah unitarian membutuhkan sesuatu dari luar dirinya, maka dia memiliki kekurangan dan tidak sempurna. Dan karena Allah unitarian tidak sempurna, maka dia bukan Tuhan yang sesungguhnya. Atau dengan kata lain, konsep Allah unitarian bukanlah konsep ketuhanan yang benar.

Sesederhana itu...

Jika Allah kita, yaitu Allah Tritunggal, adalah Allah yang sempurna dan tidak membutuhkan ciptaan, lalu untuk apa Dia menciptakan segala sesuatu?

Bayangkanlah seorang pelukis yang hidup berkecukupan. Ketika dia melukis, dia tidak melukis karena dia membutuhkan uang dari hasil penjualan lukisannya. Dia bebas dari tuntutan apapun yang mengharuskannya untuk melukis. Satu-satunya yang diinginkannya saat melukis adalah mengekspresikan seluruh rasa seninya dalam karya lukisannya secara bebas.

Itu dia...

Tuhan menciptakan segala sesuatu, bukan karena Dia membutuhkan ciptaan tapi karena Tuhan ingin mengekspresikan seluruh kemuliaan-Nya dalam ciptaan. Dan itu semua dilakukan-Nya dalam kebebasan yang penuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun