Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan

Pencinta membaca dan menulis, dengan karya narasi, cerpen, esai, dan artikel yang telah dimuat di berbagai media. Tertarik pada filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Berpegang pada moto: “Bukan banyaknya, melainkan mutunya,” selalu mengutamakan pemikiran kritis, kreatif, dan solusi inspiratif dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

[Novel] Menapak Jejak di Kimaam, Episode 51-52

17 November 2024   06:10 Diperbarui: 17 November 2024   07:56 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Cover Novel Menapak Jejak di Kimaam (Dokumen Pribadi)

Setiap kali dia merasa lelah atau frustrasi dengan tugas kuliah yang menumpuk, dia akan memejamkan mata sejenak dan membayangkan dirinya kembali di Kampung Tabonji. Pikiran-pikiran tentang tanaman Dambu yang tumbuh subur, serta wajah-wajah ramah tetangga-tetangganya, memberinya kekuatan baru untuk terus maju dan mengejar impian-impiannya.

"Jose, kita bisa mengunjungi kampungmu suatu hari nanti. Aku ingin melihat langsung tanaman Dambu yang kamu ceritakan," ajak Teguh dengan antusias.

Namun, rasa rindu ini juga menghadirkan tantangan tersendiri baginya. Josefa harus belajar bagaimana mengintegrasikan kerinduannya terhadap kampung halaman dengan kenyataan kehidupan barunya di kota. Dia belajar bahwa meskipun jauh dari kampung, dia tetap bisa menjaga hubungan dengan keluarga dan kampung halamannya melalui panggilan telepon dan pesan singkat.

"Hari ini aku video call dengan ibuku, Teguh. Rasanya lega sekali bisa bercerita langsung," kata Josefa pada Teguh.

Hal ini membantu Josefa merasa lebih terhubung dengan akar budayanya dan memberinya kekuatan tambahan dalam perjuangannya di IPB. Rasa rindu Josefa terhadap kampung halamannya tidak hanya membangkitkan kenangan yang indah, tetapi juga menguatkan tekadnya untuk terus maju dalam mengejar cita-citanya.

"Jose, kamu punya rencana apa setelah lulus nanti?" Teguh menanyakan pada suatu sore.

Josefa tersenyum mantap. "Aku ingin kembali ke kampung dan menerapkan semua yang aku pelajari di sini. Membantu masyarakat kami dengan cara yang baru."

Dia yakin bahwa dengan memadukan pengetahuan yang didapat di IPB dengan nilai-nilai dan kearifan lokal dari kampung halamannya, dia dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat Papua dan melestarikan warisan budayanya untuk generasi mendatang.

(Bersambung)

Merauke, 17 November 2024

Agustinus Gereda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun