Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan

Pencinta membaca dan menulis, dengan karya narasi, cerpen, esai, dan artikel yang telah dimuat di berbagai media. Tertarik pada filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Berpegang pada moto: “Bukan banyaknya, melainkan mutunya,” selalu mengutamakan pemikiran kritis, kreatif, dan solusi inspiratif dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

[Novel] Menapak Jejak di Kimaam, Episode 49-50

15 November 2024   06:05 Diperbarui: 15 November 2024   06:08 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Cover Novel Menapak Jejak di Kimaam (Dokumen Pribadi)

Tidak hanya itu, lingkungan kampus yang besar dan banyaknya kegiatan membuatnya merasa terkadang tersesat di antara mahasiswa lain yang tampak lebih berpengalaman dan siap menghadapi semua itu.

"Kamu tidak sendiri, Jose. Kita bisa lalui ini bersama-sama," kata Teguh menguatkan Josefa dalam diskusi kelompok.

Namun, tekadnya untuk belajar dan memberikan yang terbaik tidak pernah padam. Josefa rajin memanfaatkan waktu luangnya untuk membaca lebih banyak buku, mencari materi tambahan, dan berdiskusi dengan dosen serta sesama mahasiswa untuk memahami lebih dalam setiap pelajaran.

"Kuliah hari ini menarik banget, Ma. Saya banyak belajar," cerita Josefa pada ibunya lewat telepon.

Selain aspek akademis, Josefa juga menghadapi kesulitan sosial dan adaptasi.

"Berbeda banget budayanya, Ma. Tapi saya berusaha terbuka," ungkap Josefa kepada ibunya.

Meskipun dia berusaha menjalin hubungan baik dengan teman-teman seangkatannya, tidak dapat dipungkiri bahwa ada perbedaan budaya dan latar belakang yang membuatnya kadang merasa tertutup.

"Tetap semangat, Nak. Kamu pasti bisa mengatasi semuanya," ucap ibunya memberi semangat.

Di tengah-tengah semua kesulitan ini, Josefa tidak pernah kehilangan fokusnya. Dia terus mengingat tujuannya untuk mempelajari ilmu pertanian modern dan menggabungkannya dengan kearifan lokal dari kampung halamannya.

"Saya yakin ini semua akan membawa manfaat besar untuk kampung," pikir Josefa dalam hati.

Kesulitan awal ini, meskipun berat, menjadi batu loncatan bagi Josefa untuk tumbuh dan berkembang sebagai seorang mahasiswa dan individu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun