Kesulitan Awal
Setelah beberapa bulan belajar di IPB, Josefa mulai menghadapi berbagai tantangan awal yang menguji tekadnya.
"Susah ya, Jose? Aku juga merasa begitu," ujar Teguh, teman seangkatannya.
"Iya, Teguh. Materinya lebih berat dari yang aku perkirakan," jawab Josefa dengan sedikit rasa tertekan.
Salah satu tantangan utama yang dia hadapi adalah tingkat kesulitan materi akademis yang lebih tinggi dibandingkan dengan apa yang pernah dia alami sebelumnya. Meskipun dia telah mempersiapkan diri dengan baik sebelumnya, realitas di lapangan terasa jauh lebih berat.
"Diajarnya cepat banget, Ng. Aku harus lebih sering revisi," curhat Josefa pada Didimus lewat telepon.
"Jangan menyerah, Jose. Kamu pasti bisa," Didimus memberi semangat.
Kuliah-kuliah yang dia hadiri di IPB memperkenalkannya pada teori-teori dan konsep-konsep pertanian modern yang lebih mendalam, yang memerlukan pemahaman yang kuat dan aplikasi praktis yang cermat. Josefa sering kali merasa tertantang untuk mengikuti kecepatan pembelajaran yang intens di kelas, terutama karena dia juga harus menyesuaikan diri dengan gaya pembelajaran yang berbeda dari sebelumnya.
"Teman-teman di sini pintar-pintar semua, Mas. Aku harus lebih giat belajar," ucap Josefa pada Ayahnya saat berkunjung ke kampung halamannya.
"Iya, Nak. Kamu harus lebih tekun lagi," Ayahnya memberi dukungan.