Keberangkatan ke Bogor
Hari itu tiba. Josefa mempersiapkan diri untuk perjalanan menuju Bogor, tempat di mana dia akan mengejar impian dan mengeksplorasi ilmu pertanian modern di Institut Pertanian Bogor (IPB). Di pagi yang cerah, dia bersama keluarganya menuju bandara Mopah di Merauke. Di dalam mobil, suasana penuh campuran antara haru dan semangat yang menggema di antara mereka.
"Josefa, jangan lupa jaga kesehatanmu di sana, ya," ucap ibunya dengan mata berkaca-kaca.
"Iya, Ma. Josefa akan selalu ingat nasihat Mama," jawab Josefa sambil menggenggam tangan ibunya erat-erat.
Ayahnya menambahkan, "Ingatlah tujuanmu, Nak. Kami semua di sini mendukungmu. Kamu bisa!"
Josefa tersenyum dan berkata, "Terima kasih, Ayah. Doakan Josefa sukses di sana."
Sesampainya di bandara, mereka disambut oleh teman-teman dan tetangga yang datang untuk memberikan ucapan perpisahan yang hangat. Para tetua adat juga hadir memberikan restu dan doa agar perjalanan Josefa lancar dan sukses.
"Josefa, kamu adalah harapan kami. Bawa ilmu yang kamu dapat kembali ke kampung kita," kata salah satu tetua adat sambil menepuk bahu Josefa.
"Josefa pasti akan berusaha keras, Pak Tua. Terima kasih atas restu dan doanya," jawab Josefa dengan penuh rasa hormat.
Saat pesawat menuju Bogor siap lepas landas, Josefa merasa campur aduk. Dia teringat akan kampung halamannya yang tenang dan indah di Pulau Kimaam, tempat dia dibesarkan dan mengenal kearifan lokal pertanian dari masa kecilnya. Namun, di dalam hati, dia juga penuh antusiasme untuk memulai babak baru dalam hidupnya.