Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan

Membaca dan menulis, kesukaanku. Selain buku nonfiksi, menghasilkan tulisan narasi, cerpen, esai, artikel, yang termuat dalam berbagai media. Minat akan filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Moto: “Bukan banyaknya melainkan mutunya” yang mendorong berpikir kritis, kreatif, mengedepankan solusi dan pencerahan dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

[Novel] Menapak Jejak di Kimaam, Episode 47-48

13 November 2024   06:05 Diperbarui: 13 November 2024   06:07 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Cover Novel Menapak Jejak di Kimaam (IlustrasiPribadi)

Keberangkatan ke Bogor

Hari itu tiba. Josefa mempersiapkan diri untuk perjalanan menuju Bogor, tempat di mana dia akan mengejar impian dan mengeksplorasi ilmu pertanian modern di Institut Pertanian Bogor (IPB). Di pagi yang cerah, dia bersama keluarganya menuju bandara Mopah di Merauke. Di dalam mobil, suasana penuh campuran antara haru dan semangat yang menggema di antara mereka.

"Josefa, jangan lupa jaga kesehatanmu di sana, ya," ucap ibunya dengan mata berkaca-kaca.

"Iya, Ma. Josefa akan selalu ingat nasihat Mama," jawab Josefa sambil menggenggam tangan ibunya erat-erat.

Ayahnya menambahkan, "Ingatlah tujuanmu, Nak. Kami semua di sini mendukungmu. Kamu bisa!"

Josefa tersenyum dan berkata, "Terima kasih, Ayah. Doakan Josefa sukses di sana."

Sesampainya di bandara, mereka disambut oleh teman-teman dan tetangga yang datang untuk memberikan ucapan perpisahan yang hangat. Para tetua adat juga hadir memberikan restu dan doa agar perjalanan Josefa lancar dan sukses.

"Josefa, kamu adalah harapan kami. Bawa ilmu yang kamu dapat kembali ke kampung kita," kata salah satu tetua adat sambil menepuk bahu Josefa.

"Josefa pasti akan berusaha keras, Pak Tua. Terima kasih atas restu dan doanya," jawab Josefa dengan penuh rasa hormat.

Saat pesawat menuju Bogor siap lepas landas, Josefa merasa campur aduk. Dia teringat akan kampung halamannya yang tenang dan indah di Pulau Kimaam, tempat dia dibesarkan dan mengenal kearifan lokal pertanian dari masa kecilnya. Namun, di dalam hati, dia juga penuh antusiasme untuk memulai babak baru dalam hidupnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun