Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan

Membaca dan menulis, kesukaanku. Selain buku nonfiksi, menghasilkan tulisan narasi, cerpen, esai, artikel, yang termuat dalam berbagai media. Minat akan filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Moto: “Bukan banyaknya melainkan mutunya” yang mendorong berpikir kritis, kreatif, mengedepankan solusi dan pencerahan dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kunjungan Paus Fransiskus di Asia Tenggara dan Pasifik: Menyemai Benih Perdamaian

14 September 2024   06:05 Diperbarui: 14 September 2024   06:25 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kunjungan Paus Fransiskus ke Asia Tenggara dan Pasifik memberikan dampak mendalam bagi umat Katolik, baik secara spiritual maupun sosial. Secara spiritual, kunjungan ini memberikan penguatan bagi iman Katolik di wilayah yang beragam agama dan budaya. Paus Fransiskus, dengan pesan-pesannya tentang kasih, kesederhanaan, dan pelayanan, mengingatkan umat Katolik untuk berperan aktif dalam mempromosikan perdamaian, keadilan sosial, dan perlindungan terhadap kaum lemah.

Sebagai pemimpin rohani Gereja Katolik, Paus Fransiskus sering menekankan pentingnya menghidupi Injil dengan tindakan nyata. Dalam ensiklik Evangelii Gaudium (2013:24), ia menyerukan umat Katolik untuk keluar dari zona nyaman dan terlibat lebih aktif dalam upaya mempromosikan perdamaian dan keadilan: "Janganlah kita hanya menjadi umat yang mendengarkan, tetapi juga berbuat." Dengan demikian, kunjungan ini memperkuat panggilan umat untuk berperan aktif di masyarakat, terutama dalam mempromosikan dialog dan kerja sama lintas agama.

Selain itu, kunjungan Paus membawa pesan keadilan sosial yang kuat. Di berbagai kesempatan, ia mengajak umat Katolik untuk terlibat dalam upaya melawan ketidakadilan, kemiskinan, dan kerusakan lingkungan. Ajaran ini selaras dengan Laudato Si' (2015:139), yang menekankan bahwa keadilan sosial tidak dapat dipisahkan dari perlindungan lingkungan, karena dampak perubahan iklim paling dirasakan oleh masyarakat miskin dan rentan.

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, Singapura, Timor Leste, dan Papua New Guinea juga memiliki makna penting dalam hubungan antaragama dan diplomasi global. Ia adalah pemimpin yang sangat dihormati di dunia internasional karena konsistensinya dalam mempromosikan dialog lintas agama. Dalam kunjungannya ke Asia Tenggara, ia berkomitmen untuk memperkuat hubungan antaragama dan menciptakan fondasi bagi perdamaian berkelanjutan di kawasan ini.

Sejalan dengan semangat Nostra Aetate (Vatikan II, 1965), yang menegaskan pentingnya menghormati agama lain dan membangun dialog, kunjungan Paus mencerminkan ajakan untuk bekerja sama melampaui perbedaan agama demi kebaikan bersama. Dalam Fratelli Tutti (2020:8), Paus menegaskan bahwa perdamaian dunia hanya mungkin tercapai melalui 'persaudaraan universal' yang mengatasi sekat-sekat agama dan budaya. Pesan ini sangat relevan dalam konteks Asia Tenggara yang multikultural dan multireligius, sehingga kerja sama antaragama sangat penting untuk menjaga stabilitas sosial dan diplomasi.

Kunjungan Paus Fransiskus juga membawa dampak positif pada diplomasi global. Sebagai kepala negara Vatikan dan pemimpin Gereja Katolik yang beranggotakan miliaran orang, setiap kunjungan Paus memiliki dampak diplomatik. Dialog Paus dengan para pemimpin politik dan agama di kawasan ini berperan memperkuat hubungan bilateral dan multilateral, serta membuka peluang kerja sama dalam isu-isu global seperti perubahan iklim, perdamaian, dan hak asasi manusia.

Kunjungan Paus Fransiskus ke Asia Tenggara dan Pasifik bukan hanya sebuah perjalanan apostolik, melainkan sebuah pesan yang mendalam tentang pentingnya dialog antaragama, perdamaian, dan tanggung jawab global terhadap isu sosial dan lingkungan. Di setiap negara yang dikunjungi, Paus pertama dari Argentina ini menyemai benih solidaritas dan kerja sama lintas agama, menginspirasi umat Katolik dan seluruh masyarakat untuk terlibat dalam menciptakan dunia yang lebih adil dan damai. Melalui pesan-pesannya tentang cinta kasih, pelayanan, dan penghormatan terhadap ciptaan Tuhan, Paus Fransiskus mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga perdamaian dan membangun masa depan yang lebih baik bagi seluruh umat manusia. (*)

Merauke, 14 September 2024

Agustinus Gereda

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun