Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Hobi membaca dan menulis. Selain buku nonfiksi, menghasilkan tulisan narasi, cerpen, esai, artikel, yang termuat dalam berbagai media. Minat akan filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Moto: “Bukan banyaknya melainkan mutunya” yang mendorong berpikir kritis, kreatif, mengedepankan solusi dan pencerahan dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

[Novel] Menapak Jejak di Kimaan: Episode 03-04

13 September 2024   06:05 Diperbarui: 15 September 2024   02:10 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Cover Novel Menapak Jejak di Kimaam (Dokumen pribadi)

"Benar sekali, Josefa. Pengetahuan ini adalah warisan berharga dari leluhur kami. Mereka telah mencoba dan menguji metode ini selama bertahun-tahun, dan kami hanya melanjutkan tradisi itu," jawab Mbah Yosef sambil tersenyum bijak.

Saat matahari mulai meredup dan suasana pesta mencapai puncaknya dengan tarian dan nyanyian yang meriah, Josefa tetap terdiam dalam pemikiran. Ia telah menemukan titik awal dari perjalanan pencariannya akan ilmu pertanian, yang tidak hanya melibatkan teknologi modern tetapi juga menghargai dan mempelajari kearifan lokal yang telah teruji selama berabad-abad di tanah Papua.

"Ibu, Ayah, aku merasa kita memiliki banyak hal untuk dipelajari dari kearifan lokal ini. Mungkin ini bisa menjadi solusi untuk pertanian yang lebih baik," kata Josefa kepada orang tuanya.

"Aku setuju, Josefa. Kearifan lokal ini adalah kekayaan kita yang tak ternilai. Kita harus melestarikannya dan belajar darinya," jawab Daniel dengan penuh keyakinan, diikuti anggukan setuju dari Maria.

Malam itu, Josefa merasa semangatnya semakin menggebu. Di balik keajaiban ubi yang tumbuh subur di ladang-ladang kecil kampungnya, ia melihat harapan dan masa depan yang cerah untuk pertanian yang berkelanjutan, berpadu harmonis dengan alam dan warisan leluhur.

Bersambung

Merauke, 13 September 2024

Agustinus Gereda

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun