Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Hobi membaca dan menulis. Selain buku nonfiksi, menghasilkan tulisan narasi, cerpen, esai, artikel, yang termuat dalam berbagai media. Minat akan filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Moto: “Bukan banyaknya melainkan mutunya” yang mendorong berpikir kritis, kreatif, mengedepankan solusi dan pencerahan dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Di Antara Amarah dan Kasih, Jalan Tanpa Kebencian

20 Agustus 2024   06:10 Diperbarui: 20 Agustus 2024   06:50 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Paparan dalam artikel ini menunjukkan bahwa amarah adalah emosi yang kuat dan sering menantang. Memahami perbedaannya dengan kebencian dan belajar mengelolanya dengan bijak dapat mencegah kita terjerumus ke dalam siklus negatif. Amarah yang disalurkan dengan benar dapat menjadi konstruktif, sementara kebencian yang tidak terkendali dapat menyebabkan kehancuran. 

Kasih melampaui amarah dan terbukti sebagai respons yang lebih sehat, mampu menyelesaikan konflik dan mendorong perubahan positif di tingkat pribadi dan masyarakat. 

Dengan memahami amarah dan dampak dari kebencian secara mendalam, kita didorong untuk mengelola amarah dengan bijak dan memilih kasih sebagai alternatif yang konstruktif. Pada akhirnya, memilih kasih tidak hanya meredakan amarah, tetapi juga membantu menciptakan masa depan yang lebih baik dan mempromosikan kemanusiaan dan perdamaian sejati. (*)

Merauke, 20 Agustus 2024

Agustinus Gereda

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun