Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan

Membaca dan menulis, kesukaanku. Selain buku nonfiksi, menghasilkan tulisan narasi, cerpen, esai, artikel, yang termuat dalam berbagai media. Minat akan filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Moto: “Bukan banyaknya melainkan mutunya” yang mendorong berpikir kritis, kreatif, mengedepankan solusi dan pencerahan dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Empat Makanan Pokok Otak: Rahasia Sukses Belajar Anak Usia SD

13 Agustus 2024   08:36 Diperbarui: 13 Agustus 2024   13:35 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, informasi baru merangsang otak untuk melakukan pemrosesan data yang kompleks, yang berkontribusi pada peningkatan keterampilan berpikir kritis dan kemampuan pemecahan masalah. 

Paul Howard-Jones (2010), dalam Introducing Neuroeducational Research, menyatakan bahwa pembelajaran aktif yang melibatkan eksplorasi informasi baru, dapat meningkatkan aktivitas otak dan membantu anak-anak mengembangkan kapasitas kognitif yang lebih tinggi.

Cara merangsang minat baca: Membiasakan anak membaca sejak dini dapat memperkaya pengetahuan mereka dan merangsang minat untuk terus belajar. Beberapa tips untuk merangsang minat baca pada anak, antara lain menyediakan buku yang menarik dan interaktif, membaca bersama anak, dan mengunjungi perpustakaan.

Pentingnya memahami konsep: Memahami konsep yang dipelajari, bukan hanya menghafal, adalah kunci dalam mencapai pembelajaran yang efektif dan bermakna. Ketika anak memahami konsep, mereka dapat mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam berbagai konteks dan situasi. 

Menurut John Dewey (1916), dalam Democracy and Education, pendidikan harus berfokus pada pengembangan pemahaman dan kemampuan berpikir kritis, bukan sekadar transmisi informasi. 

Selain itu, memahami konsep membantu anak dalam mengembangkan keterampilan berpikir analitis dan sintesis. Hal ini penting untuk keberhasilan akademik dan kehidupan sehari-hari. 

Benjamin Bloom (1956), dalam Taxonomy of Educational Objectives: The Classification of Educational Goals, menekankan pentingnya pemahaman konseptual sebagai dasar untuk mencapai tingkat berpikir yang lebih tinggi, seperti analisis, evaluasi, dan penciptaan.

Penutup

Kesuksesan belajar anak SD tidak hanya bergantung pada kemampuan akademis, tetapi juga dipengaruhi oleh berbagai faktor yang mendukung perkembangan kognitif dan emosional mereka. Oksigen, nutrisi, kasih sayang, dan informasi adalah empat "makanan pokok" otak yang membentuk fondasi bagi pembelajaran yang efektif. 

Dengan memastikan anak-anak mendapatkan udara segar yang cukup, asupan nutrisi yang sehat, kasih sayang dan dukungan dari orang tua dan guru, serta akses ke informasi yang berkualitas, kita dapat membantu mereka meraih potensi maksimal.

Sebagai orang tua, guru, dan anggota masyarakat, kita memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun